Dewan juri Manhattan pada Kamis (30/3/2023), mendakwa Donald Trump terkait dugaan ‘uang tutup mulut’ yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels.
Menjadi catatan sejarah karena Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang menghadapi dakwaan pidana.
Daniels mengaku menerima uang agar tetap menjaga rahasia bahwa ia telah berhubungan seksual dengan Trump pada 2006.
Penyelidikan kasus tersebut dipimpin Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg. Namun, sejauh ini, tuduhan spesifik terhadap Trump belum diketahui lantaran surat dakwaan masih dirahasiakan. Surat itu dilaporkan akan dibuka beberapa hari mendatang.
CNN melaporkan Trump menghadapi lebih dari 30 dakwaan terkait penipuan bisnis.
Kantor Jaksa Distrik Manhattan menyatakan telah menghubungi pengacara Trump untuk menyerahkan surat itu. Penyerahan ini disebut akan berlangsung pada Selasa pekan depan (4/4/2023).
Sementara itu, Trump mengaku sama sekali tak bersalah. Dia justru menuduh Jaksa Bragg sengaja ingin merusak peluangnya untuk memenangkan kembali pemilihan presiden AS.
“Ini adalah penganiayaan politik dan intervensi pemilu di tingkat tertinggi dalam sejarah,” kata Trump dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Reuters, Kamis.
Tak lama kemudian, mantan presiden berusia 76 tahun itu mengimbau para pendukung menyediakan uang untuk pembelaan hukumnya. Menurut tim kampanye, dia telah mengumpulkan lebih dari US$2 juta.
Penyelidikan Manhattan merupakan satu dari serangkaian hukum yang dihadapi Trump.
Pada 2022 lalu, Jaksa Bragg berhasil menuntut bisnis Trump atas tuduhan penipuan pajak, yang mengarah ke hukuman pidana US$1,61 juta.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)