News

Buka Perbatasan Rafah, Mesir Siap Tampung Warga Palestina yang Terluka

Mesir siap memberikan perawatan medis bagi warga Palestina yang terluka di Jalur Gaza melalui perlintasan perbatasan Rafah.

Hal tersebut menyusul makin banyaknya korban terluka di Jalur Gaza dan terbatasnya rumah sakit di wilayah kantong Palestina itu akibat rusak oleh serangan Israel. Hingga Selasa kemarin (31/10/2023), Kementerian kesehatan Palestina mencatat 8.306 orang tewas di Gaza, dengan 3.457 di antaranya anak-anak.

“Tim medis akan hadir pada Rabu (1/11/2023) di perlintasan untuk memeriksa orang-orang yang datang (dari Gaza). Segera setelah mereka tiba dan (kami) akan menentukan rumah sakit dan mengirim mereka ke sana,” kata seorang pejabat medis Mesir, El Arish kepada AFP, Selasa. Sumber keamanan di perlintasan Rafah pun telah mengonfirmasi informasi tersebut.

Perlintasan Rafah adalah satu-satunya ‘pintu keluar-masuk’ dari dan ke Jalur Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel. Perlintasan tersebut akan dibuka pada hari Rabu ini untuk menerima sejumlah warga Palestina yang terluka.

Pejabat medis menambahkan bahwa sebuah rumah sakit darurat di lapangan dengan luas 1.300 meter persegi akan dibangun untuk menerima warga Palestina yang terluka di Kota Sheikh Zuweid di utara Sinai, sekitar 15 kilometer dari Rafah.

Keputusan untuk membuka perlintasan tersebut diambil beberapa jam setelah serangan Israel terhadap kamp pengungsi terbesar di Gaza, di mana Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan setidaknya 50 orang tewas.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan mengutuk keras serangan terhadap Kamp Jabalia dan memperingatkan tentang konsekuensi dari kelanjutan serangan sembarangan yang menargetkan warga sipil yang tak bersenjata.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button