Market

Pakar: Standar Keamanan Pertamina Ecek-ecek, Ganti Nicke dan Ahok

Pasca kebakaran Kilang Dumai, desakan agar Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) berani mengganti Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menguat. Jangan takut beking-beking.

“Saya kira, sudah cukup aset Pertamina yang mengalami kebakaran. Dirut Pertamina Nicke dan Komut Pertamina Ahok harus mundur. Kalau tidak ya Menteri BUMN harus memundurkannya. Kalau pun benar ada kekuatan besar yang back-up mereka, menterinya ya harus berani dong. Demi kepentingan yang lebih besar,” ungkap Fahmy kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Menurut catatan Fahmy, terbakarnya Kilang Dumai pada Sabtu (1/4/2023), adalah yang kedua kalinya. Dan, sejak 2021 sudah 7 kali aset Pertamina yang mengalami kecelakaan (kebakaran). Mulai terbakarnya Kilang Balongan pada 29 Maret 2021, Kilang Cilacap pada 11 Juni 2021, terbakar lagi pada 13 November 2021.

Selanjutnya, Kilang Balikpapan terbakar pada 4 Maret 2022, terbakar lagi pada 15 Mei 2022. Kemudian Depo Pertamina Plumpang terbakar pada 3 Maret 2023. Disusul Kilang Dumai meledak dan terbakar awal 1 April 2023.

“Ini menunjukkan aset stratgis milik Pertamina tidak memiliki sistem keamanan berstandar internasional yang menerapkan zero accident atau nihil kecelakaan. Standar keamanan Pertamina saat ini kelasnya ecek-ecek,” tandasnya.

Saat ini, kata Famy, momentum bagi Menteri Etho untuk menjunjung kepentingan bangsa dan negara, yakni menyelamatkan aset Pertamina. “Apalagi kebakaran Depo Plumpang menelang korban jiwa 19 orang atau 20 orang ya. Kilang Dumai juga membuat banyak yang luka-luka. Masak kita menutup mata atas kejadian itu. Saya kira, pejabat tertinggi yang harus bertanggung jawab. Bukan kayak kemarin ada direktur yang diganti. Paling tepat copot Nicke sama Ahok,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button