Market

UEA Sebut Keanggotaan BRICS Tidak Bakal Rusak Hubungan dengan Barat

Bergabungnya Uni Emirat Arab (UEA) ke dalam kelompok negara-negara BRICS tidak akan merusak hubungan negara Teluk itu dengan negara-negara Barat, kata Menteri Perekonomian UEA Abdulla Bin Touq Al-Marri, Senin (28/8/2023).

Al-Marri mengatakan kepada Bloomberg bahwa UEA memandang keanggotaannya dalam organisasi tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan perdagangan.

Dia menambahkan bahwa UEA berencana untuk mengalokasikan lebih banyak modal ke Bank Pembangunan Baru (NDB), yang didirikan oleh BRICS dua tahun lalu.

NDB adalah bank pembangunan multilateral yang diproyeksikan oleh negara-negara BRICS sebagai alternatif bagi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Bank yang berbasis di Shanghai itu memiliki modal dasar awal sebesar US$100 miliar (Rp1.528 triliun), menurut catatan di situs webnya. Sejak didirikan, NDB telah menyetujui proyek-proyek dengan nilai kumulatif hampir US$32 miliar (Rp489 triliun).

Al-Marri menyatakan bahwa keanggotaan BRICS tidak akan mewakili pusat kekuatan baru untuk melawan AS. Dia juga menekankan bahwa blok tersebut akan menambah dukungan terhadap pluralisme yang diberikan UEA kepada dunia.

BRICS dibentuk pada 2006, yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Pada KTT ke-15 BRICS pekan lalu di Johannesburg, Afsel, BRICS mengumumkan enam negara yang telah diterima menjadi anggota baru blok tersebut, yakni Argentina, Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi, dan UEA.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button