News

Mengenal KTT G20 dan Manfaatnya Bagi Indonesia

Senin, 14 Nov 2022 – 16:33 WIB

Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan para pemimpin negara yang bergabung akan berkumpul pada 15-16 November 2022 mendatang di Bali. Berbagai persiapan telah rampung. Mulai dari persiapan acara, tempat pelaksanaan sampai keamanan selama acara G20 berlangsung.

Sebagai pemimpin Presidensi G20, Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Pemilihan tema ini tak lepas dari pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak dua tahun lalu, dan sampai sekarang pandemi itu belum sepenuhnya berlalu.

Melalui tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh bangsa dan negara untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Semua harus bersatu, saling mendukung, dan pulih secara bersama untuk menghadapi COVID-19, sebagai pemicu terjadinya pandemi global.

Lalu, apa itu G20? Seberapa besar manfaatnya untuk Indonesia?

Penjelasan G20

Banyak masyarakat umum bertanya perihal G20, karena hal ini menarik minat masyarakat tidak hanya Indonesia tetapi juga untuk dunia. G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.

Forum ini terdiri dari kelompok yang melibatkan 19 negara dengan perekonomian besar dunia ditambah dengan satu organisasi antarpemerintah dan supranasional yaitu Uni Eropa (EU).

Awal Mula G20

Awal  terbentuknya forum ini berawal dari terjadinya krisis keuangan 1998 dan pendapat yang muncul pada forum G7, hal itu dipicu oleh kekecewaan komunitas internasional terhadap G7 yang dinilai gagal dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global. Kelompok ini menghimpun hampir 90 persen produk nasional bruto (PNB, GNP) dunia, 80 persen total perdagangan dunia dan dua pertiga penduduk dunia.

Berdasarkan data dari situs resmi Kemenko Perekonomian, Senin, (14/11/2022), G7 atau Group of Seven adalah kelompok yang terdiri dari tujuh negara maju, yakni Amerika Serikat, Britania Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada dan Prancis. Kelompok ini terbentuk akibat krisis minyak pada tahun 1970. Saat itu harga minyak melambung tinggi, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi stagnan alias mandek. Para pemimpin G7 kemudian bertemu untuk merumuskan solusinya.

Saat itulah muncul pandangan bahwa negara-negara yang berpendapatan menengah serta memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik penting untuk diikutsertakan dalam perundingan demi mencari solusi atas permasalahan ekonomi global. Dari situ, forum tersebut mulai merangkul negara-negara maju dan berkembang lainnya untuk bersama-sama mengatasi krisis global, terutama yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin.

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global yang terjadi. Setelah itu pertemuan tingkat menteri terlaksana secara rutin.

Manfaat G20 bagi Indonesia

Pelaksanaan presidensi G20 akan membawa dampak positif bagi Indonesia. Berikut manfaat dari kegiatan KTT G20:

1. Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.

2. Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.

3. Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia. Baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan Internasional.

4. Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.

5. Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah Internasional. Khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi Internasional dan ekonomi di kawasan. Mengingat Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.

6. Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia. Khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang sudah dicapai Indonesia kepada dunia. Selain itu juga, menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pasca pandemi. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

7. Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia Internasional. Sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button