Hangout

Penyakit Diare dan Infeksi Kulit Paling Banyak Ditemukan pada Musim Hujan

Cuaca ekstrem dan potensi curah hujan tinggi bisa menjadi pemicu banjir. Dampaknya untuk kesehatan adalah timbulnya penyakit diare dan infeksi kulit.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, cakupan pelayanan untuk penderita diare di Indonesia didapatkan 28,9 persen. Kejadian balita yang menderita diare tertinggi didapatkan di provinsi Nusa Tenggara barat 61,4 persen dan kejadian terendah terjadi di Sulawesi Barat 4 persen.

Mungkin anda suka

Di DKI Jakarta didapatkan diare pada balita sebesar 42,7 persen. Kematian anak akibat dari diare tahun 2020 didapatkan paling banyak pada usia 29 hari-11 bulan yakni sebanyak 530 anak, sedangkan pada usia 12-59 bulan didapatkan 201 anak.

“Penyakit diare dan infeksi kulit merupakan dua penyakit yang sering kali menjadi ancaman saat terjadi bencana banjir. Pentingnya menjaga kesehatan dapat membantu mencegah terjadinya berbagai penyakit saat banjir,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG, dalam bincang-bincar bersama Kalbe Farma, ditulis di Jakarta, Kamis, (27/10/2022).

Dokter Ulul menjelaskan bahwa antisipasi yang dapat dilakukan, yaitu menyiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama. Selain itu, saat musim hujan tiba masyarakat dapat lebih siap menjalani aktivitas dengan menggunakan pakaian hangat, konsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, serta menyiapkan payung saat bepergian.

“Apabila mengalami gejala penyakit penyerta di musim hujan, segera melakukan pemeriksan ke fasilitas kesehatan terdekat, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat. Mencegah lebih baik daripada mengobati, salah satu upaya pencegahan penyakit pasca banjir adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” tambahnya dr. Ulul.

Prediksi cuaca dari BMKG

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, M.Si. mengatakan, musim hujan diperkirakan terjadi sampai bulan Januari 2023. Pada Dasarian II Oktober 2022, sekitar 51,1 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dan sebagian lainnya mulai memasuki musim hujan pada awal November.

Hingga bulan Desember 2022, potensi curah hujan bulanan dengan kriteria tinggi berpotensi di sebagian wilayah, yakni Sumatera Selatan dan Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Barat, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

“Pada periode Januari-Februari 2023, potensi curah hujan bulanan dengan kriteria tinggi berpotensi di sebagian wilayah, yaitu Aceh, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Timur, Jogjakarta, Kalimantan Barat dan Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua,” ungkap Miming.

Saat terjadi banjir, dampaknya tidak sedikit, yakni dampak kesehatan, sosial, hingga lingkungan. Lantaran demikian, selain melakukan edukasi kesehatan, Kalbe juga memberikan donasi kebutuhan pokok, pemeriksaan kesehatan, dan bantuan obat-obatan untuk 10.000 kepala keluarga pengungsi korban banjir, di berbagai titik bencana di Indonesia.

“Kalbe Farma konsisten berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Selama tahun 2021, Kalbe Consumer Health telah berdonasi untuk korban bencana banjir di Tasikmalaya, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, banjir bandang di Sumedang, serta berbagai titik banjir lainnya,” papar General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button