Market

Perbaiki Kinerja, PT Waskita Karya Percepat Proyek Bendungan Bener dan IPAL Palembang

Seakan ingin cepat mengatasi krisis keuangan, BUMN Karya ini kian getol menyelesaikan proyek. Meski kadang pembayaran proyek tersendat, beberapa proyek yang sudah dalam kontraknya terus dikebut pengerjaannya, seperti proyek infrastruktur yang menjadi andalannya.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus mempercepat pengerjaan proyek di Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, serta flyover dan jaringan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Palembang, Sumatera Selatan.

Proyek ini, berdasarkan kontrak pekerjaan seoperti Bendungan Bener akan selesai pada 2025. Namun, BUMN yang lolos dari putusan pailit di Pengadilan Niaga ini berencana mengakselerasi penyelesaian proyek tersebut sehingga ditargetkan rampung pada akhir 2024.

Direktur Utama PT Waskita Karya, Mursyid mengungkapkan Bendungan Bener akan melayani kebutuhan irigasi untuk lahan pertanian seluas 15.519 hektare. Sebab pasokan air dari bendungan ini, sangat penting untuk kebutuhan rumah tangga, dan pemenuhan kebutuhan industri. Selain itu, juga untuk menunjang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dapat menyuplai energi listrik sebesar 6 MW.

“Perseroan selalu mengupayakan perbaikan untuk memperbaiki kinerja keuangan dan performa perusahaan secara menyeluruh,” ujarnya pekan ini.

Menurut Mursyid, dengan segala tantangan yang dihadapi saat ini, perusahaannya akan terus berupaya menjamin operasional dengan baik dan fokus menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan. Hal ini dilakukan dengan terus melakukan perbaikan tata kelola. Adapun kontrak kerja pembangunan tersebut memiliki nilai Rp571 miliar yang didanai melalui APBN. Waskita juga bekerja sama dengan PT Jatiwangi dalam pembangunan tersebut.

Secara keseluruhan, lingkup pekerjaan PT Waskita meliputi persiapan, bangunan pelimpah, pekerjaan dewatering, pekerjaan tanah, pekerjaan proteksi, pekerjaan drilling dan grouting, pekerjaan beton, jembatan pelimpah, bangunan fasilitas dan jalan fasilitas umum dan spillway.

Proyek di Sumatera

Di sisi lain, proyek flyover dan jaringan IPAL di Palembang, Sumatera Selatan, juga bakal dikebut. Director of Operation III Waskita Karya, Warjo menyatakan bahwa meski pekerjaan dikebut, emiten BUMN Karya tersebut tetap memperhatikan kualitas dan mutu melalui penerapan Building Information Modeling atau disingkat BIM.

“Tujuannya bisa mendeteksi adanya konflik di tahapan awal sebuah perencanaan, menghemat biaya serta bisa memastikan estimasi dan kebutuhan dari material, memiliki minimal risiko, serta tingkat kemampuan beradaptasi tinggi,” ucapnya.

Pengerjaan proyek flyover di Simpang Jalan Sekip Ujung, Palembang ini, telah mencapai progres 60,66 persen. Dari proyek yang ditandatangani pada 6 April 2022 ini, WSKT meraup kontrak senilai Rp168 miliar dan bekerja sama dengan PT Ricky Kencana Sukses Mandiri. Track all markets on TradingView Jembatan sepanjang 660 meter ini menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R. Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung.

Harapannya, akses jembatan ini akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalur tersebut. Sementara itu, proyek jaringan IPAL Palembang Paket B2 B kini telah mencapai progres 91,89 persen. Proyek yang pembangunannya menggunakan dana APBN sebesar Rp191 tersebut telah memakan waktu pengerjaan selama 1.137 dan dipastikan rampung pada Desember 2023.

Proyek IPAL B2 B merupakan satu kesatuan dari pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang. Proyek ini dibangun melalui dana hibah dari pemerintah Australia sekitar Rp600 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button