Hangout

25 Tahun Shaggydog, Tak Perlu Megah Asal Bersama

“Ga perlu-lah (megah), yang penting intimate,” kata Richard kepada Inilah.com saat berbincang di Gudskul Ekosistem Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Gitaris Shaggydog itu lebih senang jika saat perform, tak terlalu berjarak dengan doggies, sebutan untuk fans Shaggydog.

Konser perayaan 25 tahun Shaggydog tahun ini digelar di M Bloc, Jakarta Selatan. Sebelumnya, dalam beberapa postingan, lokasi konser ‘Be25ulang’ berada di Bengkel Space di kawasan SCBD.

“Ga tau kenapa pindah, itu urusan merekalah (penyelenggara),” ujarnya.

25 tahun Shaggydog, Tak Perlu Megah Asal Bersama
Heru Shaggydog menceritakan Momen-momen dalam Arsip Foto

Sebagai salah satu perayaan besar, seperempat abad, mungkin konser di Hall Indoor GBK Senayan, atau di lapangan outdoor sekaliber Lapangan Soemantri Brodjonegoro, tampaknya tak berlebihan untuk band sekelas Shaggydog, salah satu pioner band ska Indonesia.

Namun Richard tak setuju, Richard lebih nyaman bermain dekat dengan penonton, bernyanyi bareng, berjoget bersama dengan lagu-lagu ska yang menghentak.

Hal itu seperti tergambar dalam ratusan arsip foto yang terpampang di salah satu ruangan Gudskul Ekosistem Jakarta. Dalam deretan foto yang terpampang di dinding, Friends, Gigs, Fans dan Band begitu terasa dalam foto-foto Heru, Richad, Raymond, Bandizt, Lilik, dan Yoyo tak berjarak dengan doggies.

25 tahun Shaggydog, Tak Perlu Megah Asal Bersama
Arsip Foto Perjalanan 25 Tahun Shaggydog

Di ruangan sekitar 5×5 meter ini, seluruh memorabilia perjalanan 25 tahun Shaggydog terpajang rapi. Mulai dari kaset fisik, beberapa tshirt, sampai figur anjing sedang mengangkat gelas yang jadi ikon grup asal gang Sayidan, Yogyakarta ini.

Cerita dari Sayidan

Shaggydog telah memasuki usia peraknya, 25 tahun sejak terbentuk pada 1 Juni 1997 di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Yogyakarta.

Bertahan untuk mempertahankan formasi yang solid dan tetap produktif selama 25 tahun, bukanlah hal yang mudah untuk dilalui bagi Shaggydog maupun masing-masing personil. Banyak kisah cerita dan pasang surut dalam perjalanannya.

Selama berkarir di dunia musik Indonesia, Shaggydog sudah menelurkan enam album dan beberapa rilisan single untuk tetap eksis mewarnai serta menandai genre musik ska selama 25 tahun di industri musik dalam negeri. Meski musik Ska di tanah air bagaikan gelombang ombak, Shaggydog tetap bertahan, bahkan berhasil menaklukan kerasnya dunia musik Indonesia.

Lagu-lagu seperti Di Sayidan, Jalan-jalan, Ditatto, sampai Ambilkan Gelas hasil collab dengan NDX AKA, tetap bertahan hingga saat ini ditelinga para penggemarnya. Bahkan Gen Z sekarang, juga cukup akrab dengan lagu-lagu yang menghentak, seakan mengajak untuk berdansa dan nyanyi bersama.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button