News

Sembilan RT di Jakarta Selatan Diterjang Banjir, Warga Mengungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan tergenang banjir pada Rabu pagi pukul 09.00 WIB.

“Saat ini ada satu ruas jalan dan 18 RT dari 30.470 RT di wilayah DKI Jakarta yang masih terdampak genangan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Isnawa merinci jika sebelumnya tercatat ada dua ruas jalan dan tujuh RT yang tergenang pukul 07.00 WIB, maka pukul 09.00 WIB sudah menjadi sembilan RT di Jakarta Selatan. Yakni tujuh RT di Kelurahan Tegal Parang dan dua RT di Kelurahan Jati Padang.

“Tinggi genangan di Tegal Parang mencapai 30 cm dan Jati Padang mencapai 10 cm yang disebabkan curah hujan tinggi serta luapan Kali Krukut,” katanya.

Adapun sebanyak 30 korban terdampak dari Tegal Parang telah mengungsi di Masjid Al Istiqomah di RW 05.

Sedangkan wilayah di Jakarta Selatan yang sudah surut, yakni dua RT di Cilandak Timur dan satu RT di Cilandak Barat.

Lalu jalan tergenang yang sudah surut, yakni Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu, dan Jalan Puri Mutiara V, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kemudian, genangan juga melanda sembilan RT di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian 30 hingga 120 cm yang penyebabnya curah hujan tinggi serta luapan Kali Krukut.

Di Jakarta Timur ada satu ruas jalan yang tergenang, yakni Jalan Raya Bogor (Lampu Merah HEK), Kampung Tengah, Kramat Jati, dengan ketinggian 20 cm.

“Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan kenaikan status siaga Pintu Air Manggarai, Karet, Angke Hulu, menjadi Siaga 3 (Waspada) serta genangan di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta,” terangnya.

BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes dan PMI untuk penanganan pengungsi.

BPBD DKI mengimbau masyarakat jika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 yang gratis dan beroperasi selama 24 jam nonstop.

Banjir di Kebon Pala

Permukiman warga di Jalan Kebon Pala RT 13/RW 04 dan RT 11/RW 05 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, masih terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung, Rabu (15/3/2023).

Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk ikut mengatasi banjir atau genangan di sejumlah lokasi di Jakarta Timur, termasuk di Kebon Pala.

Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) Gatot Sulaeman ketika dikonfirmasi, mengatakan, hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Rabu pagi menyebabkan debit air di Kali Ciliwung naik sehingga air menggenangi permukiman warga Kebon Pala.

“Berdasarkan laporan yang masuk, ketinggian air di kawasan Kebon Pala sekitar 10-30 sentimeter,” kata Gatot.

Tak hanya itu, kata dia, permukiman warga di Jalan Pusdiklat Depnaker Kelurahan/Kecamatan Makasar juga mulai tergenang air. Namun masih relatif aman karena ketinggian air baru mencapai 5 sentimeter (cm).

Hal itu karena ketinggian air mencapai 10 sentimeter di atas permukaan kali sehingga masuk ke permukiman warga. Hujan deras juga menyebabkan permukiman warga di Jalan Jengko RT 03/RW 10 Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar tergenang air.

Gatot mengatakan, petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jaktim juga memantau genangan air di sejumlah titik di jalan raya, seperti lampu merah HEK Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Kramat Jati. “Ketinggian air mencapai 10 sentimeter di atas permukaan kali sehingga air meluap ke jalan raya dan menggenangi jalan,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button