Hangout

Peta Jalan Indonesia Menjadi Pusat Gastronomi Dunia

Dalam balutan sektor Ekonomi Kreatif, industri kuliner Indonesia mendominasi pangsa pasar dengan 43,60% dari total PDB. Ini membuktikan sektor yang melahirkan sejumlah besar lapangan kerja ini memiliki andil vital dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, kenapa hanya sedikit dari kuliner Nusantara yang mampu bersinar di kancah global?

Kekayaan dan keragaman kuliner Indonesia memang tak diragukan, tapi sayangnya pengakuan internasional masih belum maksimal. Inilah yang menjadi salah satu perhatian serius pemerintah dan pelaku industri dalam mengangkat kuliner Indonesia menjadi “the most wanted” di kancah internasional.

Dalam upacara pelantikan Badan Otonom BPP HIPMI Culinary Indonesia periode 2022-2025 yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan optimisme dan harapannya. “Kuliner Indonesia yang kaya dan beragam harus bisa diakui dan dinikmati oleh dunia,” tegas Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8/2023).

Salah satu yang dilantik dalam upacara tersebut adalah Vita Subiyakti, pengusaha F&B dan eksportir rempah Indonesia. Dengan antusiasme yang tinggi, dia mengemukakan tekad untuk mempromosikan kuliner Nusantara di kancah global melalui program “Indonesia Spice Up The World.”

“Program ‘Indonesia Spice Up The World’ merupakan platform yang sangat baik untuk mempromosikan dan menghargai warisan kuliner kita,” ujar Vita.

Melalui HIPMI Culinary Indonesia, Vita berencana memanfaatkan jaringannya yang luas dan beragam dalam industri kuliner. Ini termasuk pelibatan dengan para koki, pemilik restoran, dan pengusaha kuliner lainnya untuk merangkul dan memanfaatkan rempah-rempah Indonesia dalam kreasi kuliner mereka.

Keberagaman rempah-rempah Indonesia memberikan potensi besar untuk pengaruh besar pada dunia kuliner internasional. Langkah yang telah diambil oleh pemerintah dan HIPMI Culinary Indonesia adalah langkah awal yang signifikan dalam menyulap kuliner Nusantara menjadi ‘the most wanted’. Akan tetapi, partisipasi dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat luas adalah faktor kunci dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat gastronomi dunia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button