Market

PHK 1.300 Karyawan, Pakar: GoTo Bisa Kolaps Bersamaan Resesi Global

Senin, 21 Nov 2022 – 10:20 WIB

Tujuan Penerapan Hak Suara Multiple di GoTo demi Eksekusi Cepat dan Strategi Jangka Panjang - inilah.com

Foto: Instagram/@melissasiska

Pakar ekonomi-politik memperkirakan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal kolaps bersamaan dengan terjadinya resesi global. Ini menyusul perseroan yang melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 1.300 karyawan.

“GoTo PHK 12 persen atau sekitar 1.300 karyawan tetap, belum termasuk karyawan tidak tetap?” kata Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) di Jakarta, baru-baru ini.

Diperkirakan dia, emiten dengan kode saham GOTO ini tidak kuat lagi menanggung kerugian yang mencapai Rp6,47 triliun pada kuartal I-2022 dan Rp7,14 triliun pada kuartal II-2022. Total akumulasi kerugian mencapai Rp92,8 triliun per Juli 2022.

“Akumulasi rugi per akhir September 2020 bisa naik menjadi Rp100 triliun,” ungkap Anthony.

Menurut dia, kalau tidak ada investor yang menyuntik dana lagi, GoTo akan kolaps alias bangkrut. “Sampai kapan investor mampu membiayai kerugian GoTo yang gigantis tersebut? Sepertinya GoTo bisa kolaps bersamaan resesi global?” tukas dia.

Harga Saham GOTO Malah Naik

Yang menarik, sambung dia, harga saham GOTO malah naik pesat belakangan ini. Harga sahamnya menanjak dari Rp184 pada 1 November menjadi Rp222 pada 18 November 2022. Angka ini menguat 38 poin atau 20,6%.

“Ini terjadi dua minggu menjelang lockup saham pendiri berakhir per 30 November 2022. Apakah investor akan berlomba-lomba menjual sahamnya dan meraih untung dua kali lipat dari bursa?” timpal Anthony.

Kondisi ini membuat pemegang lama saham GOTO yang terkena lock-up dapat menjual saham GOTO di pasar. Berdasarkan prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel.

Rinciannya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.

Jika periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham Seri A GOTO dapat menjual sahamnya ke pasar. Apabila seluruh saham Seri A dijumlahkan, tanpa memperhitungkan kepemilikan masyarakat, maka sebanyak 1,06 triliun saham GOTO dapat dijual saat periode lock-up berakhir.

Nasib Investasi Telkomsel di GOTO

Lebih jauh Anthony mempertanyakan, bagaimana nasib investasi triliunan rupiah Telkomsel di GoTo.  “Apakah akan ada kerugian negara? Bagaimana nasib investor publik yang membeli saham perusahaan yang sedang rugi besar, yang menurut peraturan sebelumnya tidak boleh IPO?” tuturnya.

Kalau terjadi kerugian pada investor publik tersebut, ia kembali mempertanyakan kepada siapa investor dapat memintakan pertanggungjawabannya. “OJK? Apakah bisa masuk kategori persekongkolan jahat?” imbuhhnya.

Sebelumnya, GOTO melakukan PHK terhadap 1.300 karywan tetap atau 12 persen dari total karyawannya. Tujuannya, agar perusahaan lebih lincah dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan.

Manajemen mengambil keputusan itu di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan. Dalam keterangan resminya, Jumat (18/11/2022), selain melakukan pemangkasan jumlah pekerja, sejak awal tahun perusahaan juga melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh.

Ini termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button