Mantan Jaksa Agung, Yoon Seok-yeol berhasil memenangkan pemilihan Presiden Korea Selatan. Ia dinyatakan sebagai pemenang Pilpres pada Kamis (10/3/2022) pagi waktu setempat.
“Ini adalah kemenangan besar rakyat Korea Selatan,” kata Yoon.
Melansir AFP, oposisi konservatif iu memperoleh suara sebanyak 77,1 persen dari 52 juta penduduk.
Kemenangan menjadi kemenangan dramatis partai oposisi setelah Presiden mereka Park Gung-hye dimakzulkan pada 2017 lalu.
Seperti diketahui, Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang dipimpin Presiden Moon Jae-in berhadapan dengan Yoon Seok-yeol, dari oposisi utama Partai Kekuatan Rakyat.
Media setempat menyebut Pemilu kali ini merupakan pemilu yang tidak yang disukai. Alasannya karena tingginya ketidaksukaan terhadap para kandidat dan dugaan praktik kampanye kotor.
Sebuah survei oleh Realmeter yang dirilis pada hari Rabu (2/3), sebanyak 46,3% responden menyukai Yoon dan 43,1% lebih memilih Lee.
Sementara penelitian Hankook pada hari Minggu (27/2) menempatkan mereka masing-masing sekitar 40%.
Survei menunjukkan para pemilih mencari Presiden yang dapat membersihkan budaya politik dan korupsi yang terpolarisasi, mengatasi kesenjangan sosial yang semakin dalam, dan harga rumah yang tidak terkendali yang telah mengganggu ekonomi terbesar keempat di Asia itu.
“Prioritas utama bagi sebagian besar pemilih adalah masalah ekonomi dan harga perumahan, tetapi kesalahan sensitif secara politik yang terjadi tepat sebelum pemilihan dapat berdampak pada persaingan ketat seperti ini,” kata Shin Yul, seorang profesor di Universitas Myongji.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)