Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait memastikan korban penculikan, Malika (6) mendapatkan terapi psikososial.
Terapi psikososial merupakan upaya untuk memulihkan seseorang dalam menata perilaku dan kondisinya dari aspek kognitif, emosional, dan lingkungan. Upaya tersebut penting untuk dilakukan agar berbagai pihak, khususnya Komnas PA, dapat mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri Malika.
“Kami sudah berjanji bersama Polres Jakarta Pusat untuk melakukan terapi psikososial terhadap Malika. Kita akan menterapi itu supaya Malika bisa pulih kembali dengan baik,” ungkapnya kepada Inilah.com di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).
“Dari assement (penilaian) dan terapi psikososial itu nantinya akan ketahuan, Malika ini sedang mengalami hal apa,” sambungnya.
Arist menempuh langkah itu karena punya kekhawatiran. Ia menyebut, boleh jadi saat bersama pelaku, korban tak mengetahui kalau ia mengalami kekekerasan seksual.
“Pengakuan sekarang dari Malika itu belum ada kan. Karena mungkin saja, dia tidak mengerti kalau dipegang-pegang saat itu, merupakan kekerasan seksual atau bukan,” paparnya.
Dengan dilakukannya langkah itu oleh Komnas PA, psikologi klinis dapat menyelidiki sekaligus mengetahui berdasarkan penuturan korban.
“Jadi assement dengan psikolog klinis yang kami punya, nantinya bisa memantau atau menyelidiki hal itu,” tuturnya.
Sebagaimana informasi yang beredar, kondisi psikologi Malika sempat mendapat sorotan dari banyak orang. Sebab, hilangnya anak berumur enam tahun ini berlangsung cukup lama. Lebih kurang selama 26 hari.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)