News

Putin Ancam NATO Perang Nuklir, Jerman Siapkan Skenario


Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan risiko ‘nyata’ perang nuklir jika negara-negara Barat mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina. Tak mau kalah gertak, Jerman menyatakan telah menyiapkan skenario perang NATO menghadapi nuklir Rusia.

“Telah ada pembicaraan mengenai kemungkinan pengiriman kontingen militer NATO ke Ukraina. Tapi kita ingat nasib mereka yang pernah mengirimkan kontingennya ke wilayah negara kita. Namun kini konsekuensinya bagi para pelaku intervensi akan jauh lebih tragis,” kata Putin saat berbicara kepada parlemen dan para elit senior lainnya, dalam pidato tahunannya dua minggu menjelang pemilihan presiden.

“Mereka harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik penggunaan senjata nuklir dan kehancuran peradaban. Apakah mereka tidak mengerti?”

Putin juga menyinggung soal senjata nuklir hipersonik generasi baru. Senjata ini semula dibahas tahun 2018. Kini sebagian rudal hipersonik pembawa hulu ledak nuklir berada dalam tahap akhir pengembangan dan pengujian. “Kekuatan nuklir strategis Rusia berada dalam kesiapan penuh,” tegas Presiden Putin.

Barat, menurut Putin, perlu merenungkan akibat yang dihadapi Napoleon Bonaparte dan Adolf Hitler saat menginvasi Rusia. Ketika Bonaparte dan Hitler menyerang Rusia, senjata nuklir belum ada. “Jadi, konsekuensi menyerang Rusia saat ini akan jauh lebih tragis,” kata Putin. “Jangan mengira perang ini kartun.”

Putin sebelumnya mengatakan khawatir akan terjadinya konfrontasi NATO-Rusia, tapi merasa perlu merespons pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang perlunya keterlibatan pasukan negara-negara Barat di Ukraina. “Barat memprovokasi konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan wilayah lain di dunia, dan terus berbohong, tanpa rasa malu, dengan mengatakan Rusia bermaksud menginvasi Eropa,” jelas Putin.

Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa hari lalu mengajukan usulan agar anggota NATO Eropa mengirimkan pasukan darat ke Ukraina. Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan beberapa anggota lainnya menolak usulan tersebut.

Jerman Siapkan Skenario Perang

Sementara itu Jerman dikabarkan telah menyiapkan skenario perang Rusia-NATO yang berpuncak pada serangan nuklir ke kota-kota di Eropa Barat. Tabloid Bild, dalam artikel yang dipublikasikan kemarin, mengklaim telah memperoleh dokumen setebal 13 halaman yang berisi analisis risiko pertahanan sipil yang disiapkan untuk parlemen Jerman.

Jerman adalah target utama jika konflik Rusia-NATO tidak terhindarkan. Pejabat Jerman menganggap risiko itu masuk akal. Tahap pertama serangan, demikian menurut dokumen itu, melibatkan kampanye disinformasi yang bertujuan memecah dan mengganggu stabilitas masyarakat. Rusia diduga akan melakukan serangan siber terhadap infrastruktur penting.

Fase berikut adalah Rusia mengerahkan pasukan ke perbatasan dengan NATO, yang akan diikuti pergerakan serupa oleh negara-negara anggota blok pimpinan AS. Serangan dunia maya dan sabotase wilayah Jerman akan terjadi bersamaan. Sasaran utama serangan adalah satelit.

Fase ketiga mencakup serangan selektif dengan senjata konvensional dan cara non-konvensional ke wilayah Jerman. Fase berikut invasi Rusia diperkirakan berupa konflik terbuka di darat, laut, dan udara, di wilayah Jerman, dan mencapai skala global. Bild menulis pemerintah Jerman tidak mengesampingkan penggunaan senjata kimia dan nuklir oleh Moskwa.

Sebelumnya, tabloid yang sama menurunkan laporan yang menggambarkan garis besar kemungkinan konflik Rusia-NATO, dan menuduh Moskwa kemungkinan melancarkan serangan terbuka tahun 2025.

Dmitry Peskov, jutu bicara Kremlin, menyebut Bild seolah tidak segan-segan menerbitkan berbagai tipuan. Namun, apa yang ditulis Bild sebetulnya bukan sesuatu yang baru karena Menteri Luar Negeri Jerman Boris Pistorius sebelumnya mengatakan Rusia dapat menyerang NATO dalam lima hingga delapan tahun ke depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button