News

Ratusan Kerbau di Rokan Hulu Mati Terserang Penyakit Ngorok

Dinas Peternakan dan Perkebunan Rokan Hulu mencatat sedikitnya 114 ekor kerbau di Kabupaten Rokan Hulu mati mendadak setelah terserang penyakit ngorok atau sepricaemia epizootica.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perkebunan Rokan Hulu, Doni mengatakan wilayah yang paling banyak ditemukan penyakit ngorok adalah Tanjung Belit Kecamatan Rambah dan wilayah Bangun Purba.

“Ada 114 kerbau yang mati akibat terkena penyakit ngorok atau terkena serangan di saluran pernapasan,” kata Doni, Selasa (1/11/2022).

Dirinya merincikan ada 59 ekor kerbau mati di wilayah Rambah dan di Bangun Purba ada 55 ekor. Meski begitu Dinas Peternakan Rokan Hulu menyatakan hewan yang terkena penyakit ngorok masih aman untuk dikonsumsi.

Karena itu sebagian besar kerbau yang mati terserang penyakit ngorok sempat dipotong oleh pemiliknya untuk dimasak. Hingga saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk menekan angka kasus kematian hewan ternak akibat virus ngorok tersebut.

Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik karena penyakit ngorok tidak menular ke manusia dan segera melapor ke pihak terkait jika menemukan adanya kasus hewan ternak yang mati mendadak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button