Ototekno

4 Satelit Satria Diperlukan untuk Jangkau 150 Ribu Titik Internet di Indonesia

Indonesia setidaknya memerlukan empat satelit Satria untuk memenuhi kebutuhan layanan internet di 150 ribu titik di seluruh negeri. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa satu satelit Satria-1 hanya mampu meng-cover 50 ribu terminal layanan.

“Dan Indonesia sendiri untuk satelit geo itu maksimum 200. Mungkin bisa dikali saja. Mungkin sampai Satria-4 ya. Kurang lebih. Satria-2nya ada dua lagi, jadi 400 mungkin dua lagi ya. 600 tera bit itu kurang lebih 3-4 satelit total ya,” kata Kepala Divisi Infrastruktur Satelit Bakti-Kominfo Sri Sanggrama Aradea di acara media update Forwat X Bakti Kominfo di Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

Empat satelit Satria, lanjut Aradea, setidaknya akan memenuhi kebutuhan internet di Indonesia yang berada di kisaran 600 Giga bit persekon (Gbps) hingga 1 Tera bit persekon (Tbps). “Roadmap awal dari proyek SATRIA ini, sampai tahun 2030-an kita harus memiliki 600 Gbps-1 Tbps. Dan secara teknis hanya bisa dikumpulkan dari berbagai macam atau banyak satelit yang akan kita luncurkan,” tegasnya.

Peningkatan kecepatan internet pada Satria-1 menyebabkan jumlah titik layanan yang harus ditutupi (coverage) menjadi berkurang. Semula, tiap titik layanan kapasitasnya 1 Mbps, namun ditingkatkan menjadi 4 Mbps. Oleh karena itu, jumlah layanan Satria-1 berkurang dari semula 150 ribu titik menjadi 50 ribu titik.

Kehadiran Satria-1 diharapkan dapat menjawab kebutuhan akses internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang selama ini terkendala oleh kondisi geografis. Meski demikian, untuk mencapai target awal sebanyak 150 ribu titik, Bakti-Kominfo memperkirakan butuh total empat Satria.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button