News

China Rilis Peta Standar 2023, Klaim Wilayah India hingga Perairan Malaysia

China merilis standar peta baru yang mengklaim wilayah di India, perairan Malaysia, hingga dekat Indonesia.

Kementerian Sumber Daya Alam China merilis peta tersebut bersamaan dengan Pekan Kesadaran Pemetaan Nasional China dan Hari Publisitas Survei dan Pemetaan, Peta Standar 2023, pada Selasa (29/8/2023).

Peta tersebut mencakup wilayah yang disengketakan dengan negara-negara tetangga termasuk klaim wilayah Arunachal Pradesh dan Aksai Chin di India, Taiwan, hingga Laut Cina Selatan (LCS).

China mengklaim Arunachal Pradesh di Himalaya timur sebagai bagian dari Tibet selatan.

Pada April lalu, China juga telah merilis peta yang mengganti nama 11 tempat di negara bagian tersebut menjadi ‘Zangnan’, atau Tibet selatan dalam bahasa mandarin.

Sementara itu, Aksai Chin merupakan dataran tinggi di Himalaya Barat yang disengketakan China dan India. Wilayah ini diklaim India tetapi dikuasai oleh China.

Selain itu, peta terbaru China juga mencakup bagian wilayah maritim zona eksklusif ekonomi (ZEE) Malaysia dekat Sabah dan Sarawak, Brunei, Filipina, Indonesia, dan Vietnam, seperti dilansir New Straits Times.

Menanggapi peluncuran peta baru ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India menyampaikan protes ke pemerintah China.

“Kami hari ini telah mengajukan protes keras melalui saluran diplomatik dengan pihak China mengenai apa yang disebut ‘peta standar’ China tahun 2023 yang mengklaim wilayah India,” kata juru bicara Kemlu India, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/8/2023).

“Kami menolak klaim tersebut karena tak berdasar. Tindakan sepihak China, seperti itu hanya akan mempersulit penyelesaian masalah perbatasan,” lanjut dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menolak klaim baru China. “Membuat klaim absurd di wilayah India bukan berarti jadi teritorial China,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button