News

Inilah Kelompok Masyarakat yang Paling Rentan Terkena Stroke

Dokter spesialis neurologi, Mohammad Kurniawan mengatakan bahwa stroke merupakan penyakit multifaktor. Artinya, ada banyak faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit tersebut.

Namun, secara garis besar, Kurniawan menyebutkan ada dua faktor pemicu terjadinya penyakit yang menjadi penyebab utama disabilitas tersebut.

Pertama, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan kemudian yang dapat dimodifikasi.

“Yang tidak dapat dimodifikasi artinya ya, kita tidak bisa berbuat apa-apa ya, di antaranya adalah usia lanjut, genis kelamin, ras,” ucap Kurniawan, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Kurniawan menjelaskan, ras yang masuk dalam faktor genetik merupakan salah satu pemicu terjadinya stroke terhadap seseorang. Apalagi, ras yang memiliki warna kulit gelap atau hitam, cenderung lebih rentan terkena stroke dibanding ras lainnya.

“Umumnya ras yang berisiko tinggi adalah ras kulit hitam ya, kemudian genetik atau riwayat keluarga dan riwayat stroke sebelumnya,” paparnya.

Dalam keterangan Kemenkes RI, ras kulit hitam juga lebih sering mengalami hipertensi daripada ras kulit putih, sehingga kelompok tersebut memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke.

Sementara itu, faktor yang dapat dimodifikasi atau bisa dikontrol meliputi beberapa penyakit karena pola hidup yang tidak sehat.

“Di antaranya adalah hipertensi atau peningkatan tekanan darah, obesitas atau kegemukan, kemudian kadar gula darah yang tinggi, pola makan yang buruk, tinggi garam, kemudian tinggi gula dan juga lemak ya,” ucap Kurniawan

Di samping masalah pola hidup yang kurang sehat, faktor lainnya seperti polusi udara juga berperan dalam peningkatan risiko seseorang terkena stroke.

Organisasi kesehatan dunia atau WHO, kata Kurniawan, juga telah mengaitkan antara polusi dengan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke. Apalagi stroke merupakan penyakit yang terjadi di pembuluh darah.

“Jadi polusi udara pada akhirnya akan meningkatkan risiko terjadinya inflamasi kronik di tubuh. Nah inflamasi ini, kalau tidak diatasi, ini akan mengakibatkan kerusakan, termasuk kerusakan pada dinding pembulh darah,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button