News

Tips Gaet Pemilih Milenial dan Gen Z, Hindari Seminar Politik Perkuat Medsos

Pemilih pada gelaran Pemilu 2024 akan didominasi anak-anak muda dari kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan kalangan generasi Z atau Gen Z (kelahiran 1997-2012). Maka partai politik (parpol) perlu pendekatan yang berbeda jika ingin menggaet suara dari anak-anak muda ini.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto, memberikan beberapa tips bagi parpol untuk bisa menarik perhatian dan minat kawula muda.

Gun Gun menjelaskan, parpol harus jeli melihat hobi berkumpul anak muda. Para anak-anak dari dua generasi ini memang dikenal senang membentuk komunitas baik secara online atau offline. Kebiasaan ini bisa dimanfaatkan partai untuk merangsang partisipasi anak muda dalam pemilu.

Akan tetapi cara pendekatannya, harus menggunakan cara yang modern. Dalam hal ini, ia menyarankan agar menghindari gelaran seminar politik. Karena dinilai terlalu usang, dan tidak menarik untuk diikuti.

“Cara mengemasnya jangan terlalu kaku dengan model narasumber atau seperti kuliah, namun dialog interaktif atau bahas hal-hal sederhana dengan entry point yang menarik. Lakukan di di kafe misalnya sehingga kalau kalau key person atau key audience dari komunitas bisa dipegang, maka saya pikir partisipasi anak muda akan semakin meningkat,” jelasnya di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (27/1/2023).

Selain itu, partai juga harus lihai bermain jejaring media sosial. Mengingat para anak generasi milenial dan gen z lebih sering menghabiskan waktunya menatap layar ponsel ketimbang bertemu tatap muka.

Untuk itu, parpol tidak bisa lagi mengajak orang untuk memilih kandidatnya dengan model linear atau searah, namun harus membangun model yang bersifat timbal-balik.

“Penyelenggara semisal KPU dan Bawaslu juga harus memanfaatkan media sosial apa pun yang memungkinkan daya jangkau diseminasi agar menyentuh anak-anak muda,” katanya.

Saran yang terakhir, parpol juga harus lebih sering menyinggung isu-isu menarik seperti lapangan pekerjaan dan industri kreatif. Kedua hal ini dinilai Gun Gun tengah menarik perhatian kawula muda.

“Kalau isu-isu yang dekat dengan keseharian anak-anak muda ini ditampilkan maka hal itu bisa jadi semacam mood booster bagi kehadiran mereka di tempat pemungutan suara nanti,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button