Market

Merpati Cs Disuntik Mati, Apa Kabar BUMN Karya yang Bergelimang Utang?


Mulai hari ini, 7 BUMN yang memiliki utang segunung akhirnya disuntik mati. Bagaimana dengan BUMN karya yang bernasib sama, utangnya  jumbo juga. Akankah menyusul?

Menurut, Wakil Menteri (Wamen) BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo, nasib BUMN karya jelas berbeda dengan ke-7 BUMN itu. Pemerintah masih memerlukan BUMN karya untuk pembangunan infrastruktur publik.

Saat ini, setidaknya ada 4 perusahaan karya pelat merah yang punya utang gede. Yakni PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk,  PT Wijaya Karya (Persero/WIKA) Tbk, PT PP (Persero/PTPP) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero/ADHI) Tbk.

Per semester I-2023, catatan utang ke-4 BUMN karya itu cukup bikin ketar-ketir. Sebut saja WSKT, utangnya Rp84,31 triliun atau 87,5 persen dari total asetnya sebesar Rp96,32 triliun.  

Sedangkan WIKA utangnya Rp56,7 triliun atau 78,6 persen dari total asetnya sebesar Rp72,17 triliun. PTPP utangnya Rp42,72 triliun atau  74,12 persen dari total asetnya sebesar Rp57,64 triliun. Dan, Adhi Karya utangnya Rp30,43 triliun, atau 77,33 persen dari total asetnya sebesar Rp39,35 triliun.

Dari tingginya rasio utang terhadap total aset dari 4 BUMN karya itu, hingga di atas 50 persen, menunjukkan keuangannya sudah sangat tidak sehat. Keuangan yang sehat itu, didominasi aset bukan utang.

Namun, kembali ke pernyataan Wamen Tiko, pemerintah akan sekuat tenaga mempertahankan 4 BUMN karya itu. Apapun caranya. “Kalau BUMN karya, secara fungsi masih baik. Karena dalam konteks pembangunan infrastruktur publik, sangat besar peranan semuanya (4 BUMN karya). Jadi, parameter-parameter itu sudah pasti tidak masuk, karena parameternya masih bisa diharapkan berfungsi optimal,” kata Wamen Tiko dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jumat (29/12/2023).

Dalam hal ini, Wamen Tiko menyebut tiga parameter yang menyimpulkan bahwa BUMN karya masih harus ada. Pertama, BUMN karya dipertahankan jika memiliki keuangan yang sehat. Kedua, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Ketiga, memiliki model bisnis yang berkelanjutan.

Ke depan, kata dia, Kementerian BUMN akan berjuang sekuat tenaga agar keuangan dari 4 BUMN karya itu, kembali pulih. “Ada dua strategi. Pertama, penyehatan melalui restrukturisasi kreditur perbankan. Kedua melalui proses Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO),” kata mantan Dirut Bank Mandiri itu.

Mengingatkan saja, Kementerian BUMN telah membubarkan 7 BUMN yang didera masalah keuangan akut. Ke-7 BUMN yang disuntik mati itu adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero/Merpati), PT Kertas Leces (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero/PANN), PT Industri Gelas (Persero) dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero). 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button