Market

SKK Migas Akui Banyak Masalah Picu Investasi Migas Tak Capai Target

Beberapa masalah yang terjadi telah menekan realisasi investasi hulu migas pada semester I 2023. Pengerjaan proyek di Blok Rokan oleh PT Pertamina Hulu Rokan di Provinsi Riau menjadi salah satu penyebabnya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan realisasi investasi hulu minyak dan gas (migas) hingga semester I 2023 sebesar US$5,7 miliar atau setara Rp85,4 triliun (kurs Rp14.991/US$).

Padahal SKK Migas telah memasang target untuk enam bulan pertama tahun ini yakni US$7,4 miliar. Artinya realisasi investasi tersebut hanya 77% dari target di semester I tahun ini.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengakui penyebab tak capainya target karena terdapat masalah saat pengerjaan pengeboran proyek hulu migas seperti di Blok Rokan, Riau, oleh PT Pertamina Hulu Rokan. Jadi pada awal tahun ada kecelakaan, kemudian dilakukan safety stand down.

“Sehingga semua aktivitas pengeboran dihentikan dan setelahnya dilakukan dilakukan inspeksi rig-rig di seluruh Pertamina grup,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Lantas dari hasil inspeksi itu ditemukan sebagian besar rig-rig itu tidak dapat dioperasikan. Konisi ini memaksa perlu dilakukan perbaikan dan penambahan rig. “Kami berusaha terus memenuhi tambahan rig dan sesuai persyaratan keamanan,” tambahnya.

Sementara dari sisi produksi gas, menurut Nanang, juga ada permasalah di proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang terletak di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, yakni penghentian produksi secara tidak terduga (unplanned shutdown).

“Ada masalah dengan unplanned shutdown dan beberapa proyek yang khususnya untuk memproduksi gas tidak sesuai target onstream (pengoperasian), misalnya di Jambaran Tiung Biru,” jelasnya.

Nanang mengharapkan sampai dengan akhir tahun 2023, investasi hulu migas diharapkan SKK Migas menyentuh angka US$15,5 miliar atau lebih tinggi 28% dibanding realisasi investasi tahun lalu yang mencapai US$12,1 miliar.

Cerita masih berlanjut tentang realisasi lifting minyak mentah hingga semester I 2023 mencapai 615,5 ribu barel minyak per hari (bopd) per 30 Juni 2023. Artinya angka ini tipis di bawah target yang ditentukan SKK Migas yakni 618,7 bopd. Target lifting minyak di tahun ini pun sebesar 660 ribu bopd.

Untuk realisasi salur gas di semester I mencapai 5.308 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Realisasi ini sebesar 99,7% dari target salur gas yang dipatok SKK Migas di semester pertama tahun ini yakni 5.322 mmscfd.

Industri hulu migas berhasil mencapai tingkat reserves replacement ratio (RRR) 52,9% dengan penambahan cadangan sebesar 340 million barrels of oil equivalent (mmboe).

Nanang menambahkan pada Semester I 2023 ini, industri hulu migas juga telah menyumbang penerimaan negara sebesar US$6,8 miliar atau sekitar Rp99,9 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button