News

“Smart Power”, Cara Panglima TNI Agus Subiyanto Berangus KKB

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan melakukan pendekatan smart power atas serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kelompok separatis yang kerap berulah hingga menimbulkan korban tewas di tanah Papua itu sudah meresahkan dan harus segera ditindak. Terbaru, 4 orang jadi korban tewas keganasan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dalam sepekan terakhir.

Mungkin anda suka

“Penanganan Papua, kami harus smart power, ya,” kata Agus dalam jumpa pers di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Jumat (1/12/2023). Agus Subiyanto mencanangkan pendekatan smart power yang merupakan kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi untuk penanganan masalah keamanan di Tanah Papua.

“Kalau hard power itu jalan terakhir, seperti yang mereka (KKB) sekarang sudah menyerang-menyerang kami, ya, kami gunakan hard power,” jelas Agus.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) Kolonel Inf. Hendhi Yustian membenarkan telah terjadi kontak tembak antara Personel Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa dengan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kamis (30/11), hingga menyebabkan dua prajurit TNI meninggal dunia.

Sebelumnya, Sabtu (25/11), terjadi pula kontak tembak antara Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa dengan KKB di Nduga yang menyebabkan empat prajurit yang meninggal dunia.

Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di sembilan daerah operasi yang dianggap sebagai titik tindak kejahatan dari KKB.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Damai Cartenz 2023 AKBP Bayu Suseno, dalam keterangannya yang diterima pada Kamis (30/11), mengatakan pihaknya gencar melakukan deteksi dini dan patroli intensif di sembilan daerah operasi damai Cartenz.

Menurut Beny, tim gabungan TNI-Polri yang masuk dalam damai Cartenz fokus pengamanan di sembilan daerah untuk mencegah gangguan keamanan dari kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button