News

Soal Temuan Joki Coklit, KPU Minta DEEP Tunjukkan Data

Komisi Pemilihan Umum (KPU) bereaksi atas laporan yang menyebut adanya temuan joki dalam tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih Pemilu Serentak 2024. Anggota KPU, Betty Epsilon Idroos meminta lembaga pemantau seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) untuk dapat memberikan data detail terkait adanya dugaan joki tersebut.

“Kalau datanya ada detail, jelas ada di mana, mohon nanti dikasih ke kami. Kami tentu akan sangat senang dan akan kami tindaklanjuti,” jelas Betty secara virtual dalam diskusi bertajuk ‘Menelisik Kendala dan Solusi Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024’, Rabu (1/3/2023).

Dengan begitu, sambung dia, bila benar nantinya ditemukan bahwa pada tahapan ini terdapat joki, maka pihaknya akan meminta panitia pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk melakukan coklit ulang.

“Sekali lagi sebelum DPS (Daftar Pemilih Sementara) ditetapkan, itu masih bisa diperbaiki data-data pemilih kertas, sesuai dengan data kependudukan yang ada,” ujarnya.

Meski meminta pemantau beri data detail, Betty menegaskan bahwa tentu tidak semua masukan dan laporan dari para pemantau akan langsung ditindaklanjuti, karena pihaknya mesti melakuka pengecekan tentang kebenaran dari laporan tersebut.

“Kalau benar akan kami lakukan langkah ini. (Namun, jika) seandainya tidak benar, maka akan kami kembalikan kepada pihak pemberi masukan, tapi please datanya tolong detail ya, sehingga kita bisa tahu sasaran mana yang akan kita tembak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, mengatakan salah satu catatan penting yang merupakan kekurangan dalam pelaksaanan coklit adalah ditemukannya Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) abal-abal.

Salah satu contoh wilayah yang ditemukan adalah Tasikmalaya. Neni mengaku pihaknya menemukan sebanyak 176 orang joki pantarlih. “Ada 6 provinsi dan di Jawa Barat full 27 kabupaten/kota. Mereka bersinergi dan ketika ketemu di lapangan dikomunikasikan. Ternyata memang ada joki yang ditemukan oleh teman-teman Bawaslu,” terang Neni dalam diskusi bertajuk ‘Menelisik Kendala dan Solusi Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024’ di Kantor Bawaslu, Rabu (1/3/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button