Market

Sudah Diingatkan JK, Sri Mulyani Tetap Saja Menebar Ketakutan

Senin, 31 Okt 2022 – 21:41 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Banyak dikritik termasuk oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap saja menyiarkan pesimisme atau ketakutan tentang masa depan perekonomian Indonesia.

Dalam peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 di Jakarta, Senin (31/10/2022), Sri Mulyani menyebut nasib perekonomian Indonesia semakin berat. Karena, tantangan ekonomi yang terus berubah dan semakin berat. Diuji banyak persoalan, mulai pandemi COVID-19, geopolitik global, ditambah ancaman resesi global.

Jelas-jelas mantan Direktur Pelaksana World Bank ini, menyebut tantangan perekonomian nasional bukanlah tantangan mudah, dan polanya terus berubah. “Ke depan kita akan menghadapi tantangan yang sekarang pun sudah terasa. Perubahan iklim sangat memengaruhi keuangan negara dan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat,” ujar Sri Mulyani.

Dia menambahkan, ada tantangan yang dapat mencelakai atau menghambat pemulihan ekonomi nasional, sehingga perlu sigap dalam menghadapinya. “Karena setiap tantangan, apapun bentuknya, dia akan terus mencelakai terwujudnya kemerdekaan RI,” kata dia.

Selanjutnya, Sri Mulyani menyebut perkembangan geopolitik serta ekonomi global memberikan tekanan bertubi-tubi dan imbas negatif terhadap perekonomian Indonesia.

“Sebagai pengelola keuangan negara, kita harus sigap meresponnya. Kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, dan fleksibel namun tetap akuntabel, transparan, dan tata kelola yang baik menjadi kunci untuk terus menjaga masyarakat Indonesia, perekonomian Indonesia, dan keuangan negara,” ucap Sri Mulyani.

Dalam gala dinner HUT ke-70 Kalla Group dan HUT ke-44 Bukaka di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat malam (28/10/2022), mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) menegaskan pentingnya cara pandang optimistis dikembangkan saat ini. Bukan malah menebar ketakutan yang bisa berdampak negatif.

“Mau ada masalah, iya kita hadapi, tapi kita jangan takut. Negeri ini lengkap. Tidak ada krisis energi, krisis pangan, di mana krisis energi di Indonesia? Di mana krisis pangan di Indonesia? Beras cukup, beda dengan negara lain yang tidak punya energi dan tidak punya pangan, jadi mari kita optimis bekerja sesuai bidang,” kata JK.

Selanjutnya, politisi senior Partai Golkar ini, buka-bukaan terkait percakapannya dengan Sri Mulyani terkait perekonomian Indonesia, saat ini. “Saya bilang ke Sri Mulyani, jangan selalu kasih takut-takut orang besok akan, tahun depan akan kiamat. Saya telepon, jangan begitu, jangan kasih takut semua orang,” ujar JK.

Dia lantas mengenang masa-masa krisis beberapa tahun lalu. Ketika itu, harga-harga komoditas melonjak ketika nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, menembus Rp17.000/US$.

“Kalau di industri menjadi masalah, di luar Jawa, di Kalimantan, di Sumatra justru enggak menjadi hal yang menarik. Artinya adalah mari kita kembangkan daerah masing-masing,” pesan JK.

“Saya ingat waktu itu penjual mobil naik dua kali lipat. Di Jawa kelebihan stok saya beli semua. Kenapa? Masyarakatnya pada waktu itu naik haji 70 ribu orang di Indonesia, 70% dari Sulawesi. Karena dulu naik haji jual 5 ton coklat, sekarang tinggal 1 ton coklat, naik haji semua, begitu dia bilang,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button