News

Surabaya Siaga Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut

Kota Surabaya, Jawa Timur, siaga mengantisipasi penyebaran hepatitis akut pada anak. Penyakit ini telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.

“Belum ada suspek di Surabaya, tapi kami meminta agar masyarakat tetap waspada, tidak panik karena sudah siap standar pelayanannya,” kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Sabtu (7/5/2022).

Mungkin anda suka

Armuji menjelaskan, Dinas Kesehatan Surabaya telah menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) baik di dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkot Surabaya. Selain itu terdapat, 63 Puskesmas di Surabaya untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut.

Menurut Armuji, pihak puskesmas antara lain melakukan sosialisasi dan peningkatan kesadaran masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat.

Armuji mengungkapkan, berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, pada pekan pertama hingga ke-17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), ada 114 kasus suspek atau menunjukkan gejala jaundice (kuning) akut atau hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Semoga hepatitis akut ini tidak menjalar di Surabaya,” kata Armuji.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan pada 28 April 2022, pihaknya mengeluarkan Surat Edaran (SE). Tujuannya meminta setiap fasyankes meningkatkan upaya dan kesiapsiagaan mewaspadai potensi kasus tersebut.

Surat edaran tersebut menindaklanjuti SE Kemenkes RI Nomor HK 02/C/2515/2022 tanggal 27 April 2022 tentang Kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya atau penyebabnya.

Dinkes Surabaya meminta setiap rumah sakit melakukan pengamatan semua kasus sindrom jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya. Penanganannya sesuai SOP serta pemeriksaan laboratorium.

“Selain itu, melakukan Hospital Record Review (HRR) terhadap hepatitis akut. Melaporkan segera jika ada penemuan kasus potensial sesuai indikasi kasus tersebut,” kata Nanik menegaskan.

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button