News

Survei LSI Denny JA: PDIP dan Golkar Masih Jadi Partai Terpopuler

Selasa, 01 Nov 2022 – 16:27 WIB

073ac37e 02ca 4538 A6ce Abc652e1e648 - inilah.com

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (Foto: Istimewa)

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai partai politik yang dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan 1.200 responden. Hasil survei menunjukkan  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) menjadi dua partai terpopuler.

“Kami menanyakan kepada responden, jika pemilu diadakan sekarang, maka akan memilih partai apa. Mayoritas memilih PDIP dengan 20,9 persen suara dan Partai Golkar dengan 14,5 persen suara,” jelas Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana pada konferensi pers virtual pada Selasa (1/11/2022).

Ia menyebutkan bahwa jika hasil ini dibandingkan dengan hasil suara pada Pemilu 2019, kedua partai ini juga dapat dikategorikan sudah mendekati pencapaian suara pada pileg lalu.

“Perbandingan dengan hasil Pemilu 2019 untuk PDIP 22,26 persen suara. Jadi yang sekarang itu hampir mencapai pencapaian suara pada pileg lalu. Kemudian Golkar pada Pemilu 2019 mendapat 14,78 persen suara,” terangnya.

Beberapa alasan menjadi penyebab PDIP dan Golkar tetap populer di kalangan pemilih. Pada PDIP misalnya, publik merasa bahwa sosok Jokowi masih dianggap populer dan PDIP semakin mendapat dukungan karena pernyataan yang menolak perpanjangan masa jabatan Presiden.

“Pertama alasannya adalah jokowi masih populer. Tingkat kepuasan terhadap Jokowi sebesar 74,2 persen, hasil ini lah yang ikut mengerek PDIP saat ini menjadi banyak didukung oleh konstituen. Alasan kedua, PDIP menjadi pahlawan karena menolak perpanjangan jabatan presiden 3 periode. Dengan penolakan ini maka sejalan dengan keinginan publik,” kata Ade.

Kemudian terkait dengan kepopuleran Golkar, Ade menyebut bahwa publik puas dengan kinerja Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai tokoh yang berhasil menangani pandemi COVID-19.

“Mengapa Golkar masih unggul karena kepuasan publik terhadap penanganan Covid. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan COVID-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan, yang keduanya dikenal sebagai tokoh Partai Golkar. Berdasarkan data sebanyak 76,5 persen puas dengan penanganan COVID-19 di era Jokowi,” ungkapnya.

Selain itu, Golkar juga populer karena melalui kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga, telah memberi peluang bagi masyarakat untuk optimistis akan kebutuhan ekonomi rumah tangga pada tahun depan.

“Publik merasa optimis dengan kebutuhan ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. 60,3 persen menjawab lebih baik atau jauh lebih baik. Harapan ini tidak lepas juga dari kinerja menteri, yaitu Menko Ekonomi Airlangga Hartarto yang menambah kepercayaan diri masyarakat untuk ekonomi lebih baik, maka dari itu ini juga yang jadi alasan Golkar masih jadi populer,” terangnya.

Tak hanya itu, alasan ketiga yang membuat Golkar masih populer di kalangan pemilih adalah Golkar dianggap sebagai game changer, karena Golkar menjadi partai pencetus bagi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Golkar dan ketumnya muncul sebagai game changer, di mana yang kita tahu Golkar sebagai partai pencetus KIB. Dengan adanya pembentukan KIB ini, memantik parpol yang lain dan capres yang lain untuk mulai kontestasi,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button