News

Inilah 5 Penjara di Indonesia yang Memiliki Sejarah Kelam

Budaya “Kasta” di dalam penjara yang sering diberitakan media bukanlah rumor belaka. Korban terbaru dari budaya kasta ini adalah AR, pelaku kasus pencabulan anak kandung.

AR baru masuk ke penjara Mapolres Metro Depok pada Minggu, 9 Juli 2023 di dalam sel bercampur dengan tahanan lain.

Mungkin anda suka

Tahanan lain geram saat mengetahui jika AR adalah pelaku dari kasus pencabulan anak kandung. Berdasarkan kasta, kasus pencabulan adalah kasta terendah, terutama bagi pelaku yang melakukannya kepada anak kandung.

Aksi kekerasan dan penganiayaan mulai terjadi sampai AR tidak sadarkan diri. Tahanan lain langsung melapor kepada petugas. Setelah itu petugas membawa AR ke RS Bhayangkara Depok.

Sesampainya di sana, dokter menyatakan AR meninggal dunia. Petugas langsung membawa jasanya ke RS Polri Kramatjati untuk melakukan otopsi lebih lanjut.

Diketahui, jumlah pelaku penganiayaan AR sebanyak 8 orang. Salah satu pelaku merasa geram karena tindakan AR sangat keterlaluan karena kondisinya masih memiliki istri.

Para pelaku penganiayaan mendapat tuntutan Pasal 170 ayat 2 butir 3e dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP Pidana tentang Penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun.

Jauh sebelum kasus penganiayaan ini viral, sebenarnya ada banyak kasus-kasus penganiayaan terhadap narapidana yang tidak tercium media.

Bahkan pelakunya tidak hanya dari teman satu sel saja, petugas lapas juga ada yang melakukan aksi penganiayaan yang sangat keji.

Deretan Penjara Terseram di Indonesia

1. Lapas Nusakambangan

Lapas Nusakambangan - inilah.com
Photo: Berita 99.cot

Penjara terseram di Indonesia pertama dipegang oleh Lapas Nusakambangan yang berlokasi di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

Lapas ini memiliki julukan “Pulau Kematian” atau Alcatraz-nya Indonesia lantaran memiliki penjagaan yang sangat ketat dan dihuni oleh narapidana kelas kakap yang mendapat hukuman sangat berat.

Lapas ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda di tahun 1908. Lokasi penjaranya berada di pulau kecil dengan akses yang sangat tertutup dan dikelilingi oleh hutan.

Baik penduduk setempat maupun penjaga lapas percaya bahwa di dalam hutan ini dihuni oleh binatang-binatang buas seperti macan.

Hal yang membuat penjara ini menyeramkan tidak terletak di binatang buas yang hidup di sekitar lapas, melainkan bukit yang bernama Nirbaya.

Semua penghuni Lapas Nusakambangan pasti ngeri dan takut saat mendengar nama bukit ini. Sebab Bukit Nirbaya digunakan sebagai tempat eksekusi mati untuk para tahanan dengan vonis hukuman mati.

Selain Bukit Nirbaya, lapas ini juga memiliki lokasi eksekusi lain di Lapas Gliger yang terletak di jalan utama Nusakambangan yang berjarak 10 meter.

Salah satu napi yang dieksekusi di lapas ini adalah Rio Martil, pembunuh berdarah dingin yang menghabisi 4 nyawa dengan senjata martil.

2. Penjara Kalisosok

Penjara Kalisosok - inilah.com
Photo: FIB UNAIR

Penjara Kalisosok dibangun oleh Belanda pada 1 September 1808 dengan menghabiskan biaya pembangunan sebesar 800 gulden di masa kepemimpinan Herman Williem Daendels yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36.

Pada masanya, lapas ini memiliki desain bangunan yang mewah dan gagah. Sampai sekarang kesan klasik dan mewahnya masih ada tapi dibaluti dengan kesan angker.

Dilansir dari bombastis.co.id, hampir semua pejuang kemerdekaan Indonesia pernah merasakan kejamnya kehidupan di penjara tersebut, terutama di era tahun 1940 sampai 1943.

Penjara ini terkenal sebagai tempat yang paling menakutkan bagi narapidana karena bangunannya sempit, gelap, dan pengap. Bahkan satu ruangan berkapasitas 20 orang saja bisa dipaksa untuk ditempati hingga 90 orang.

Penjagaan penjaranya juga sangat ketat. Bahkan dinding-dinding di setiap lapasnya sengaja dibuat sangat tebal sampai paku tidak bisa ditancapkan.

Diketahui di lapas ini terdapat penjara bawah tanah yang digunakan sebagai tempat penyiksaan. Konon, masyarakat di sekitar mengaku sering mendengar suara teriakan minta tolong dari penjara bawah tanah.

Salah satu tokoh yang pernah merasakan dingin dan kekejaman penjara ini adalah Soekarno dan Kiai Haji Mas Mansyur.

Rata-rata orang yang masuk ke penjara ini dianggap mengancam dan memprovokasi masyarakat untuk membenci para penjajah.

3. Penjara Kerobokan

Penjara Terseram Di Indonesia,penjara Kerobokan - inilah.com
Photo: BBC

Lapas Kerobokan atau biasa disebut dengan Hotel Kerobokan menjadi surga narapidana bagi mereka yang punya uang.

Lapas ini dulunya bernama Penjara Denpasar warisan dari pemerintah Kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1916 di Jalan Diponegoro Denpasar.

Di tahun 1983, penjara ini dipindahkan ke daerah Kerobokan sehingga namanya diganti menjadi LP Kerobokan.

Hampir sebagian narapidana di penjara ini adalah pecandu dan pengedar narkoba dari berbagai negara. Bahkan narapidana sendiri sering menyebut lapas ini bagaikan kantor PBB.

Kehidupan di penjara kerobokan tidak seperti lapas pada umumnya. Isunya, narapidana yang punya uang bisa mendapat fasilitas apapun yang mereka inginkan, mulai dari ruangan mewah, membeli petugas, narkoba, sampai seks.

Kehidupan di lapas ini sangat mengerikan, terutama bagi narapidana wanita yang sering menjadi objek seksualitas.

Diduga, tak sedikit dari mereka yang menjadi korban pelecehan seksual bagi narapidana pria maupun dari petugas lapasnya sendiri.

Ruangan yang paling keji dan menyeramkan di lapas ini adalah “Sel Tikus”. Narapidana yang masuk ke sel tikus biasanya telah melanggar atau membuat kericuhan di lapas. Biasanya hukuman yang diberikan adalah tinggal di dalam sel tanpa toilet selama berbulan-bulan.

Tak sedikit dari narapidana yang hidup di dalam sel tikus meninggal akibat penyakit yang dideritanya, seperti TBC, hepatitis, dan AIDS.

Bagi narapidana yang kaya, lapas ini bagaikan resort mewah karena mereka memiliki power dengan membayar petugas.

Mereka bisa mendapat penjara dengan kamar yang mewah, fasilitas modern, mengurangi durasi hukuman, jalan-jalan, sampai menyewa PSK.

4. Penjara Bawah Tanah Fatahillah

Penjara Bawah Tanah Fatahillah - inilah.com
Photo: Indonesia Folks

Museum Fatahillah adalah salah satu objek wisata bersejarah di Jakarta Pusat. Hampir semua warga lokal menghabiskan waktu di akhir pekan dengan mengunjungi museum ini.

Sebab di sekitar museum terdapat banyak warung makan, pertunjukkan seni, dan beragam atraksi menarik lainnya yang sangat menyenangkan.

Kondisi Fatahillah sekarang sudah meriah dan tidak menyeramkan. Tapi pada masa Kolonial Belanda, Fatahillah adalah tempat yang paling menyeramkan, terutama bagi narapidana.

Museum Fatahillah sudah ada sejak tahun 1620 saat pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Tapi gedung ini pernah mengalami kerusakan akibat konstruksi tanah yang tidak stabil.

Akhirnya gedung Fatahillah mulai direnovasi dan diresmikan kembali pada tahun 1710 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Abraham Van Riebeeck.

Di dalam gedung ini terdapat banyak ruangan yang digunakan untuk perkantoran, ruang pengadilan, sampai ruang penjara bawah tanah.

Di penjara bawah tanah ini menyimpan banyak sejarah dan misteri mengerikan. Berdasarkan sejarah, ruangan ini menjadi tempat eksekusi hukuman mati dari ribuan pemberontak dan narapidana lainnya.

Salah satu pemberontak yang meninggal disini adalah Pieter Erberveld bersama rekan-rekannya.

5. Lawang Sewu

Penjara Terseram Di Indonesia, Lawang Sewu - inilah.com
Photo: Fajar

Lawang Sewu adalah bangunan kuno peninggalan zaman Belanda di tahun 1904. Awalnya gedung ini digunakan untuk kantor pusat perusahaan trem penjajah Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). 

Berdasarkan Bahasa Jawa, Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu atau mewakili jumlah yang banyak di zaman dahulu. Namun pada kenyataannya, Lawang Sewu hanya memiliki 928 pintu saja.

Setelah masa kolonial Belanda selesai, Lawang Sewu berpindah tangan menjadi markas tentara Jepang, kantor transportasi Jepang bernama Riyuku Sokyoku, sekaligus penjara bagi Belanda di tahun 1942.

Ruangan yang dijadikan penjara adalah ruang bawah tanah. Di sinilah tempat serdadu Jepang melakukan penyiksaan yang begitu keji.

Tidak hanya itu, kota Semarang menjadi salah satu kota dengan kasus pemerkosaan tentara Jepang terhadap puluhan noni Belanda. Setelah diperkosa, para noni Belanda langsung dipenggal kepalanya oleh tentara Jepang.

Itulah sebabnya penjara Lawang Sewu sering disebut sebagai tempat paling angker di Indonesia. Bahkan tempat ini juga menjadi lokasi dari film horror Indonesia dengan judul Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak.

Baca berita dan artikel lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button