Market

Wujudkan Ekosistem Produk Halal Sebelum 17 Oktober, Pemprov Jatim Lakukan Ini


Pemprov Jawa Timur (Jatim) menjadikan ajang pameran kreatifitas dan inovasi desa bertajuk “Kampoeng Kreasi” 2024 sebagai dukungan untuk mewujudkan ekosistem produk halal. Targetnya sebelum 17 Oktober 2024.

Pameran produk-produk unggulan desa di Jatim yang digelar di pusat perbelanjaan modern Royal Plaza Surabaya, 2 – 5 Mei 2024 itu merupakan penyelenggaraan yang kelima sejak pertama kali digelar pada 2019.

“Penyelenggaraan pameran yang kelima tahun ini sekaligus menegaskan komitmen untuk mewujudkan cita-cita industri halal di Jatim,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Provinsi Jatim, Budi Sarwoto usai pembukaan pameran di Surabaya, Kamis (2/5/2024).

Sebelum 17 Oktober 2024, kata dia, segala produk makanan dan minuman serta jasa di wilayah Jatim harus bersertifikat halal, sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.

Budi mengatakan, Pemprov Jatim sejak akhir 2021, telah mengupayakan pembentukan Pusat Halal di tiap kabupaten/ kota, sehingga memberi kemudahan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di desa untuk mengurus sertifikat halal.

“Kalau produknya yang dipamerkan mungkin tetap seperti yang dipamerkan tahun-tahun sebelumnya. Ada produk olahan, makanan, minuman, batik dan lain-lain. Namun kita fokuskan pada ekosistem halal dan peningkatannya dalam rangka untuk mendukung penerapan halal pada bulan Oktober nanti,” tuturnya.

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto mengapresiasi pameran produk-produk unggulan desa yang telah rutin digelar Pemprov Jatim selama lima tahun terakhir.

Dari delapan ribu lebih desa di Jatim, Pemprov setempat sejak 2019 telah menekankan jargon one village one product. Yaitu satu desa minimal dapat memunculkan satu produk UMKM yang produktif serta memiliki nilai jual tinggi dan mendapat fasilitas berpameran yang selalu diselenggarakan di pusat perbelanjaan modern.

Namun perluasan pemasaran disebut masih jadi kendala bagi produk-produk unggulan UMKM desa yang dinilai sudah berkualitas.

Maka, Adik menandaskan, di tengah maraknya penjualan daring, pameran produk-produk unggulan desa yang telah rutin digelar oleh Pemprov Jatim dan selalu diselenggarakan di pusat perbelanjaan modern selama lima tahun terakhir bisa menjadi ajang tes pasar terhadap minat konsumen.

“Tentunya ini bisa dibuat belajar bagi teman-teman UMKM maupun Badan Usaha Milik Desa. Karena ini kan Mall, pusatnya produk makanan, baju, dan lain sebagainya ada di sini. Mereka bisa belajar produknya sudah sampai di mana berdasarkan minat konsumen yang membeli,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button