Market

Stabilkan Harga, Bapanas Dorong Mobilisasi Cabai antar Daerah

Dengan kenaikan harga Cabai Rawit Merah (CRM) di akhir Oktober 2023 lalu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan melakukan pemerataan distribusi komoditas ini untuk menstabilkan harga.

Harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat nasional kini sebesar Rp 51.872 per kg atau masih berada di atas Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya terus mendorong mobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk membangun pemerataan distribusi di seluruh wilayah.

“Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief dalam keterangan resmi Bapanas Rabu, (1/11/2023).  

Penguatan kerja sama ini  selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden meminta supaya terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata.

Tujuannya untuk menjaga kestabilan harga cabai rawit merah. Bahkan KAD ini akan  mengoptimalkan pemanfaatan dana APBD dan BTT (Belanja Tidak Terduga).

Selain itu, Arief mengatakan, melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan di Badan Pangan Nasional, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. Hingga saat ini, total kegiatan GPM menyasar hingga 1.133 lokasi dengan rincian 257 lokasi di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten/kota.

GPM secara nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi dari NFA yang diperuntukkan ke seluruh daerah.

“Kami harapkan, semua Kepala Dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya, mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun,” jelasnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button