News

Gerindra-NasDem-Demokrat Sulit Jalin Koalisi di Pilpres 2024

Rajutan koalisi antara Partai Gerindra, Demokrat, dan NasDem dinilai sulit terbentuk di Pilpres 2024. Pasalnya, ketiga partai memiliki figur calon presiden masing-masing, sehingga saling beradu kuat dan pengaruh di dalam koalisi tak akan terhindarkan dan menghambat kerja sama di Pilpres 2024.

“Saya melihat Koalisi antara NasDem, Gerindra, Demokrat ini agak sulit, agak berat. Saya melihat masing-masing partai tersebut punya Capres masing-masing. Gerindra punya Prabowo sebagai Capres. Kemudian NasDem juga punya ada tiga bakal Capres Anies, Ganjar, Andika Perkasa. Kemungkinan Anies sih seperti itu. Lalu juga AHY didukung sebagai Capres juga dari Demokrat,” kata pengamat politik, Ujang Komarudin kepada Inilah.com, Jumat (8/7/2022).

Terlebih, figur capres yang didukung ketiga partai tersebut memiliki elektabilitas yang tinggi, terutama Prabowo yang merajai elektabilitas di berbagai lembaga survei.

Selain soal sosok capres, lanjut dia, peran dan kekuatan para petinggi partai itu juga dinilai akan menyulitkan pembentukan koalisi. Sebab, tiga partai itu dinilai tak mau mengalah karena pengaruh figur petinggi masing-masing partai yang begitu kuat.

Petinggi partai itu, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan begitu, menurut dia, ketiga partai akan sulit mencari titik temu dalam menjalin koalisi di Pilpres 2024. Kecuali, ada salah satu partai yang mengalah demi terbentuknya koalisi yang bakal turun gelanggang di Pilpres 2024.

“Nah saya melihatnya inilah yang membuat koalisi tersebut sulit terbentuk, kecuali dua partai yang mengalah. Ada yang jadi cawapres. Nah kelihatannya kalau ketiga partai itu berkoalisi sulit menemukan titik temu dalam konteks siapa yang akan diusung jadi capres. Apakah Prabowo, Anies atau AHY,” terangnya.

Ia menambahkan, untuk koalisi dibutuhkan kesolidan dan kebesaran jiwa untuk saling mendukung dan untuk mengalah.”Agar tidak semuanya inginnya menjadi capres, kan hanya dua orang. Capres satu, cawapres satu. Agak sulit dan agak berat ketika ketiga partai itu berkoalisi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ade Mulyana menilai gerbong koalisi antara Partai Gerindra, Demokrat, dan NasDem akan sulit berembuk dan bekerja sama di Pilpres 2024.

Sebab, ketiga partai akan sulit menentukan pimpinan di dalam koalisi untuk mengarahkan dan memimpin kerja sama dalam merebut kemenangan di Pilpres 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button