Market

Produk UMKM Indonesia Jadi Suvenir Utama Delegasi AEM Ke-55 di Semarang

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Lewat ajang ASEAN Economy Ministers (AEM) Meeting ke-55, Kemendag menghadirkan beragam produk UMKM khas Indonesia.

“Indonesia telah menyiapkan beragam suvenir dari Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk para delegasi negara anggota ASEAN yang hadir. Keberagaman budaya Indonesia akan tercermin dari beragam suvenir,” jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Indonesia, Ari Satria di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023).

Pada kesempatan kali ini, Indonesia telah menyiapkan batik dari UMKM Jawa Tengah, kerajinan perak dari UMKM Bali, dan tenun dari UMKM NTT. “Hal ini sekaligus memperkenalkan produk lokal UMKM Indonesia,” sambungnya.

Setiap menteri yang hadir, kata Ari, mendapatkan kain batik tulis motif batik Jawa Tengah dengan desain yang berbeda-beda. Dalam kemasannya, disertakan narasi agar penerima mengetahui sejarah dan filosofi batik tersebut.

“Adapula pin bagi pejabat setingkat eselon I dan menteri. Pin yang disepuh ini dihasilkan dari UMKM di Bali. Menteri akan menggunakan pin warna emas, sementara pejabat setingkat eselon I akan menggunakan pin warna perak,” terangnya.

“Pin ini menggunakan desain lambang keketuaan Indonesia ASEAN 2023,” tambah dia.

Tak hanya itu, pada saat perjamuan makan malam (gala dinner) Minggu (20/8/2023) malam besok yang diagendakan bertempat di Kelenteng Sam Poo Kong, seluruh delegasi akan mengenakan seragam berupa kemeja batik cap.

“Seragam batik untuk menteri, yaitu kemeja batik kawung berwarna biru putih, sedangkan seragam untuk pejabat

setingkat eselon I, yaitu kemeja batik parang warna coklat,” ujarnya.

Untuk delegasi pejabat setingkat eselon I, kain tenun dari NTT dengan sentuhan modern akan hadir dalam wujud tas kerja, yang juga dapat digunakan untuk menyimpan laptop. Motifnya

berbeda-beda dan akan disertakan pula sebuah narasi agar penerima memahami bagaimana pemberdayaan perajin kain tenun lokal di NTT.

Selain untuk para delegasi, Ari menyatakan bahwa suvenir juga diberikan kepada media yang hadir untuk meliput Pertemuan AEM ke-55 tersebut.

“Bingkisan untuk media agak khusus, yaitu berupa buku catatan, bolpoin, dan flashdisk. Buku catatan menggunakan bahan daur ulang dan memuat filosofi jenama tersebut pada halaman pertamanya,” kata Ari.

“Adapun desain ini juga merupakan salah satu pemenang kompetisi desain Good Design Indonesia (GDI) yang berkala diadakan Kementerian Perdagangan,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button