Market

Masuk Pasar Global, Kementan Jalankan Program Upland Project Bagi Petani Subang

Kementerian Pertanian (Kementan) menjalankan program Upland Project bagi ribuan petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran produk hingga ke pasar internasional.

Bupati Subang Ruhimat berharap seluruh petani penerima manfaat dalam program itu bisa memaksimalkan bantuan yang diperoleh, sehingga mampu meningkatkan perekonomiannya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas digulirkannya program Upland Project di Subang itu.

Upland Project adalah program pertanian terpadu yang menyelaraskan antara sektor hulu (on farm/sebelum panen) dan hilir (pascapanen/off farm) yang terintegrasi.

“Jadi hal tersebut berkaitan dengan kegiatan pengembangan komoditas pertanian unggulan dari hulu sampai hilir secara komprehensif dan berorientasi ekspor,” ujar di Subang, Jabar, Jumat (10/11/2023).

Kepala Dinas Pertanian Subang, Nenden Setyawati mengatakan Upland Project di Subang kini telah mencakup 34 desa di 8 Kecamatan dengan total petani yang termasuk ke dalam program itu sebanyak sebanyak 2.557 petani.

Sedangkan, tujuan program itu ialah untuk meningkatkan hasil produksi manggis dan tembakau di Subang.

“Output upland adalah produk pertanian yang dihasilkan harus berstandar ekspor,” katanya.

Sesuai dengan catatan Kementerian Pertanian, Upland Project di Subang ini mendapatkan anggaran puluhan miliar rupiah yang digarap di atas lahan seluas 1.165 hektare.

Beberapa upaya telah dilakukan Upland Project Kementan untuk bisa mengenalkan produk petani Indonesia di pasar internasional, seperti membawa produk petani upland mengikuti pameran tingkat internasional yang dilaksanakan di Belanda, Turki, dan Amerika pada 2022.

Program upland merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm. Proyek pilot (percontohan) UPLAND telah berlangsung di empat belas kabupaten di Indonesia.

Tujuan program ini untuk mengurangi kemiskinan karena saat ini tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 13,9 persen menjadi 13 persen. Untuk meningkatkan ketahanan pangan di sekitar lokasi program dengan memberikan pelatihan dan dukungan teknis untuk 40 persen petani wanita dan 25 persn petani usia produktif.

Terakhir untuk menjadikan mata pencaharian yang berkelanjutan dan tangguh dengan meningkatkan kepemilikan aset dan investasi proyek setidaknya 20 ribu rumah tangga yang terlibat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button