Market

Jokowi Ingin Impor Beras dari Vietnam Lagi di 2024?


Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya agar dapat melakukan impor beras lagi dari Vietnam kepada PM Pham Minh Chinh saat melakukan pembicaraan kerja sama perdagangan.

Harapan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kerja sama perdagangan dengan Vietnam saat melakukan kunjungan kerja sejak Jumat kemarin. Namun tidak hanya itu, Presiden juga ingin agar kerja sama pertanian semakin diperkuat melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming, mendorong implementasi MoU kerja sama perikanan, serta memberantas IUU Fishing bersama.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang telah menghasilkan berbagai kerja sama konkret, antara lain nota kesepahaman kerja sama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang ditandatangani hari ini.

“Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama,” ujar presiden dalam keterangan resmi Sekretariat Negara, Jumat (12/1/2024).

Kedua pemimpin sepakat meningkatkan target baru perdagangan bilateral kedua negara setelah target sebesar USD10 miliar yang seharusnya dicapai 2023 telah berhasil dicapai pada tahun 2022. “Saya yakin Yang Mulia sepakat untuk menetapkan target perdagangan di atas USD15 miliar untuk 2028 di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci,” ungkap Presiden.

Kerja sama selanjutnya yang dibahas kedua pemimpin negara adalah dalam bidang investasi. Presiden mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam dan berharap PM Pham Minh Chinh terus mendorong terjadinya iklim investasi yang baik.

“Mohon dukungan Yang Mulia untuk terus mendorong iklim investasi yang mengutamakan aspek pelindungan investor sesuai kesepakatan kedua negara dan ASEAN Comprehensive Investment Agreement,” jelas Jokowi.

Sedangkan, terkait kerja sama di bidang energi terbarukan, Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast senilai USD1,2 miliar untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai Indonesia. Presiden pun berharap komitmen tersebut dapat mendorong kolaborasi antara negara di Asia Tenggara untuk mencapai kemandirian industri energi terbarukan.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, pasokan beras impor mencapai 27.000 ton asal Vietnam masuk Indonesia. Impor ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.

Dari data BPS, volume impor beras pada Januari 2023 sebesar 243,65 juta kilogram. Volume impor itu naik 550,01% secara tahunan atau year on year (yoy) bila dibandingkan dengan volume impor beras pada Januari 2022 yang sebanyak 37,48 juta kilogram.

Sementara itu, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau month to month (mtm), impor beras ini naik 137,12% dibandingkan volume Desember 2022 sebanyak 102,75 juta kilogram.

Pada awal 2023, volume impor beras itu mayoritas dipenuhi dari Thailand sebanyak 105,40 juta kilogram. Angkanya naik 1.998,89% yoy, dan naik 268,48% mtm.

Untuk impor beras yang berasal dari Vietnam sebanyak 78,79 juta kilogram atau naik 31.418,9% secara yoy, sedangkan secara mtm kenaikannya 110,17%.

India masuk di urutan ketiga dengan total beras yang Indonesia impor sebanyak 30,50 juta kilogram atau naik 17,08% yoy, dan naik sebesar 48,33% mtm.

Pakistan menjadi negara keempat terbesar yang berasnya Indonesia impor pada Januari 2023. Totalnya sebanyak 24,14 juta kilogram atau naik 293,24% yoy dan secara mtm naiknya 53,91%.
 

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button