News

Sukses Tekan Stunting, Ganjar Dianugerahi Satyalencana Wira Karya

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dianugerahi penghargaan Satyalencana Wira Karya atas baktinya kepada negara dalam menurunkan angka stunting di Jateng. Penghargaan itu diberikan saat puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Banyuasin Sumatra Selatan, Kamis (6/7/2023).

Ganjar menjelaskan penghargaan ini merupakan hasil dari kekompakan seluruh jajaran Pemprov Jateng. “Saya menyampaikan terima kasih karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur, dan sistematis sehingga bisa menurunkan angka stunting dengan bagus,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Ganjar menekan stunting tak lepas dari program yang digagasnya, seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, Jo Kawin Bocah, One Student One Client, hingga terbaru Ganjar meluncurkan beras fortifikasi sebagai penambah gizi untuk ibu hamil.

“Jadi ada program perhatian pada ibu hamil, ‘Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng’ itu memeriksakan sejak awal terus memberikan asupan gizi yang baik, mengontrol terus-menerus, dan suaminya harus peduli. Sampai anaknya lahir diberi ASI eksklusif dan itu perhatian yang perlu dikontrol,” jelas Ganjar.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Ganjar sukses menurunkan stunting. Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jawa Tengah tahun 2018 sekitar 24,4 persen dan turun pada 2019 menjadi 18,3 persen. Lalu tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, Tahun 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.

Sementara, tingkat prevalensi stunting nasional saat ini masih berada di angka 21,6 persen dari angka yang ditargetkan presiden sekitar14 persen pada tahun 2024. Wapres berpesan kepada seluruh kepala daerah yang hadir untuk menekan stunting setidaknya 3 sampai 4 persen agar target dapat tercapai.

Ganjar meyakini kasus stunting di Jawa Tengah akan terus turun hingga angka yang ditargetkan bisa tercapai. “Target 14 persen harus tercapai. Maka kalau Jawa Tengah kurang lebih sekitar 3 sampai 4 persen dan saya kira itu tidak akan sulit,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button