Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengapresiasi kinerja TNI dalam menangani kasus penganiayaan anggotanya terhadap rekawan Ganjar.
Keseriusan TNI ini bisa terlihat dari penetapan tersangka terhadap enam onkum prajuritnya yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.
“Itu satu contoh yang harus diapresiasi mudah mudahan itu diberlakukan untuk kasus lain yang serupa dan daerah lain, kalau ada,” kata Mahfud kepada awak media di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2023).
Mahfud pun mengaku bahwa kasus netralitas aparat penegak hukum belakangan semakin mencuat. Apalagi menyangkut tindakan berlebih yang dilakukan oleh aparat dibeberapa tempat tertentu. “Dan itu dilaporkan,” ujarnya.
Oleh karenanya, Mahfud menegaskan kepada seluruh aparat penegak hukum, baik TNI-Polri hingga ASN, untuk dapat menjaga netralitasnya. Apalagi, hal tersebut juga telah diingatkan oleh Presiden Joko Widodo berkali-kali.
“Presiden menekankan di situ, ASN, TNI (dan) Polri harus netral, karena ini perintah presiden sudah berkali-kali,” tegasnya.
Dengan demikian, ia pun tidak pernah bosan untuk menegaskan kembali bahwa ketidakberpihakan harus ditegaskan oleh selurus lembaga pemerintah. Karena hal ini pun sudah tertuang dalam perindah Presiden maupun Undang-Undang.
“Dan setiap pelanggaran setiap itu tentu akan ditindak,” ucapnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)