Ototekno

Sejarah Internet di Indonesia, Ada Jauh Sebelum Handphone Dikenal

Internet bukan barang asing lagi di kota-kota besar di Indonesia. Setiap orang rata-rata menggenggam telepon seluler di tangannya.

Pemandangan orang sibuk dengan gadget jamak ditemukan di tempat-tempat umum. Internet menghipnotis pemakainya hingga larut masuk ke dalam dunia tanpa batas.

Internet memang sangat berperan bagi kehidupan manusia. Banyak dampak positif yang ditimbulkannya. Namun jika tidak bijak menggunakan internet, persoalan buruk bisa mencengkram penggunanya.

Lalu bagaimana sebenarnya sejarah internet sehingga dapat membius penggunanya?

Dikutip dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek RI, sejarah lahirnya internet dimulai tahun 1969.

Ketika itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan penelitian tentang cara menghubungkan beberapa komputer menjadi jaringan organik.

Proyek penelitian dikenal dengan nama ARPANET (Advanced Research Projects Agency Networking). Pada tahun 1970, sekitar sepuluh komputer telah berhasil dihubungkan satu sama lain dan membentuk sebuah jaringan yang dapat saling berkomunikasi.

Tahun 1972, Peneliti bernama Roy Tomlinson berhasil meningkatkan program email yang ia ciptakan sebelumnya untuk ARPANET.

Program email ini sangat mudah digunakan sehingga cepat menjadi populer. Icon @ juga diperkenalkan pada tahun yang sama sebagai simbol yang penting untuk menunjukkan “at” atau “pada”.

Satu tahun kemudian atau pada 1973, jaringan ARPANET mulai dikembangkan di luar Amerika Serikat. University College di London menjadi anggota pertama di luar Amerika Serikat yang menelitinya.

Di tahun yang sama, Vinton Cerf dan Bob Kahn, dua ahli komputer, mempresentasikan gagasan yang lebih besar yang menjadi dasar bagi pemikiran tentang internet. Gagasan ini pertama kali dipaparkan di Universitas Sussex.

Pada 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Selama setahun, jumlah komputer yang saling terhubung meningkat 10 kali lipat, membentuk jaringan dengan lebih dari 100.000 komputer.

Puncak perkembangan internet adalah pada 1990. Ketika itu, seorang ilmuwan komputer dan fisikawan Inggris bernama Timothy “Tim” Berners Lee, menemukan program editor dan browser yang membuat komputer untuk saling terhubung dan membentuk jaringan, yang kemudian disebut sebagai www atau World Wide Web. Jaringan itu dipakai hingga saat ini.

Temuan brilian itu, membuat Tim Berners Lee dijuluki sebagai Bapak Internet.

Proyek ciptaan Tim membuka pintu untuk berbagai macam aktivitas yang kini lazim dilakukan lewat internet, mulai dari mencari informasi dan hiburan, berkomunikasi dan bersosialisasi, hingga mengisi pundi-pundi.

Sejarah Internet di Indonesia

Menurut Onno W. Purbo dalam bukunya tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi, sejarah perkembangan internet di Indonesia dimulai sekitar 1990-an.

Pada saat itu, internet lebih banyak diketahui sebagai Paguyuban Network. Beberapa nama yang memiliki jasa besar terhadap perkembangan internet di Indonesia, antara lain M Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan tentunya Onno W. Purbo.

Periode pembangunan jaringan internet pertama kali di Indonesia ini terjadi sekitar tahun 1992 hingga 1994. Setiap tokoh tersebut memberikan sumbangsihnya melalui keahlian dan dedikasinya dalam membangun jaringan komputer dan internet di Indonesia.

Internet lambat laun mulai mengalami perkembangan yang cukup baik. Berkat jasa Onno W Purbo dan kawan-kawan, layanan ISP pertama di Indonesia diluncurkan dengan nama Ipteknet pada 1994.

Pada tahun yang sama, PT IndoInternet atau IndoNet yang dipimpin secara paruh waktu oleh Sanjaya berhasil berdiri dan beroperasi. IndoNet sendiri sebenarnya ISP komersial pertama yang dimiliki oleh Indonesia.

Pada awalnya, IndoNet memanfaatkan lisensi dari PT Lintas Arta. Pada saat itu, sambungan awal ke internet dari IndoNet dilakukan dengan memakai metode dial-up.

Internet di Indonesia terus berkembang hingga saat ini, dan salah satu buktinya adalah meningkatnya jumlah pelaku usaha yang melakukan perdagangan secara online.

Menurut data BPS tahun 2022, persentase pelaku usaha yang melakukan kegiatan e-commerce mencapai 34,10% atau meningkat 8,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 25,25%.

Sementara untuk mendukung perkembangan ini, pemerintah terus membangun infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati akses internet, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah pelosok.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang selama 2022-2023.

Jumlah pengguna internet di tanah air ini setara dengan 78,19 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275 juta jiwa.

Ini artinya, mayoritas penduduk Indonesia sudah dapat mengakses internet melalui perangkat-perangkat seperti komputer dan smartphone.

Indonesia bahkan menjadi pengguna internet terbanyak urutan keempat di dunia. di bawah Amerika Serikat, India, dan China.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button