Market

Intip Efek Domino, Anies-Cak Imin Ancang-ancang Kembangkan Transportasi Ramah Lingkungan

Selama ini, APBN begitu berat menyangga subsisi dan dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM). Angkanya mencapai ratusan triliun. Alangkah baiknya, dana BBM itu dialihkan untuk proyek padat karya atau pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan. 

Naga-naganya, pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bakal mengembangkan transportasi publik jika menang dalam Pilpres 2024.

Tim Visi-Misi Anies-Cak Imin, Wijayanto Samirin, mengatakan hal itu lebih efektif dibanding menggelontorkan subsidi BBM yang besar. “Itu lebih berguna. Apakah solusi subsidi BBM itu, pembicaraannya harus terkait dengan subsidi? Kita berkutat kepada nilai, siapa penerimanya. Saya rasa kok tidak ya. Masyarakat tidak punya uang cukup, tidak kuat beli BBM sehingga disubsidi,” kata Wijayanto, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Dia mengatakan, pemerintah hasil pilpres 2024, sebaiknya melanjutkan pengembangan transportasi publik, khususnya yang ramah lingkungan. Akan banyak manfaat jika poin tersebut bisa terlaksana.

“Yang terbaik menurut saya adalah pengembangan public transport. Masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke public transport. Akan sangat banyak manfaatnya,” lanjut Wijayanto.

Ke depan, duet Anies-Imin disingkat AMIN apabila dipercaya memimpin Indonesia periode 2024-2029, ancang-ancang untuk menerapkan account based ticketing (ABT) untuk transportasi publik. Tiket berbasis digital itu, bakal terhubung melalui telepon genggam atau smartphone.

Sehingga penumpang angkutan umum gak perlu khawatir kehilangan saldo apabila kartu uang elektronik hilang. “Tiket itu melekat kepada KTP dan pembeliannya menggunakan handphone. Kalau pakai kartu bisa dipinjam siapa-siapa, tapi kalau HP nggak mungkin dipinjam sehingga seseorang membeli tiket berdasarkan dengan strata ekonominya,” ucapnya.

“Dengan mengalihkan kepada public transportasi, mengenalkan account based ticketing, saya rasa solusi masalah subsidi (BBM) akan sangat terbantu,” tambahnya.

Ya, pasangan AMIN benar.  Pengembangan transportasi publik berbasiskan energi bersih, efek dominonya luar biasa. Mengurangi kemacetan yang menimbulkan inefsiensi, serta peningkatan kenyamanan hidup karena kualitas udara semakin terjamin.

Selain itu, anggaran subsidi dan kompensasi sangat memberatkan APBN tiap tahun. Pada 2022, pemerintah menaikkan anggaran subsidi dan kompensasi BBM lebih dari 3 kali lipat. Dari Rp152,5 triliun (2021), menjadi Rp502,4 triliun. Kemudian turun menjadi Rp339,6 triliun pada 2023. Dan, turun tipis menjadi Rp330 triliun pada 2024. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button