Ototekno

AS Siap Bersaing dengan China dalam Pembuatan Chip Semikonduktor

Presiden AS Joe Biden pekan depan akan menandatangani RUU untuk mensubsidi industri chip semikonduktor AS dan meningkatkan upaya untuk membuat AS lebih kompetitif dengan China.

Mengutip Reuters, Kamis (4/8/2022), undang-undang tersebut bertujuan untuk mengurangi kekurangan chip yang terus-menerus yang telah mempengaruhi berbagai produksi, mulai dari mobil, senjata, mesin cuci, dan video game.

Sebuah terobosan besar yang jarang terjadi ke dalam kebijakan industri AS, RUU tersebut menyediakan sekitar US$52 miliar subsidi pemerintah untuk penelitian dan produksi semikonduktor AS. Ini juga termasuk kredit pajak investasi untuk pabrik chip yang diperkirakan bernilai US$24 miliar.

“RUU itu akan mendorong upaya kami untuk membuat semikonduktor di sini, di AS,” kata Presiden Biden.

Undang-undang tersebut memberi wewenang senilai US$200 miliar selama 10 tahun untuk meningkatkan penelitian ilmiah AS agar lebih bersaing dengan China. Kongres masih perlu meloloskan undang-undang alokasi terpisah untuk mendanai investasi tersebut.

China telah melobi menentang RUU semikonduktor. Kedutaan Besar China di Washington mengatakan China ‘dengan tegas menentangnya’, menyebutnya mengingatkan pada ‘mentalitas Perang Dingin’.

Banyak anggota parlemen AS mengatakan mereka biasanya tidak akan mendukung subsidi yang besar untuk bisnis swasta, namun mencatat bahwa China dan Uni Eropa telah memberikan miliaran insentif kepada perusahaan chip mereka. Mereka juga mengutip risiko keamanan nasional dan masalah rantai pasokan global yang besar yang telah menghambat manufaktur global.

Departemen Perdagangan AS mengatakan akan membatasi ukuran subsidi pemerintah untuk manufaktur semikonduktor dan tidak akan membiarkan perusahaan menggunakan dana untuk ‘mengisi keuntungan mereka’.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button