Market

Netizen Bongkar Alasan Lucky Hakim dari Jabatan Wabup Indramayu

Warganet di media sosial Twitter membongkar berbagai hal terkait mundurnya Wakil Bupati (Wabup) Indramayu Lucky Hakim. Lewat akun @masmasayamkfc yang diunggah ulang oleh akun @soccatton justru mengungkap jika Lucky Hakim sengaja tidak diberikan tugas dari Bupatinya. Dengan begitu Lucky hanya menerima gaji dan tunjangan tanpa bekerja alias gabut.

“Jadi gini bang, saya asli orang sana cuma lama tinggal di Bandung, menurut informasi yang saya dapat dari keluarga di sana, yang kebetulan kerja di pemerintahan juga, pak Wakil Bupati Lucky Hakim ini sebenarnya melawan dalam artian, dia diberi gaji, tunjangan, tapi dia tidak dikasih pekerjaan,” terang akun @soccatton mengunggah ulang cuitan akun @masmasayamkfc dikutip inilah.com, Rabu (22/2/2023).

Dalam cuitannya ia menyebut bahwa Bupati Indramayu Nina Agustina hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan Lucky. Bahkan hal itu terjadi di beberapa wilayah yang salah satu pasangannya dari kalangan artis.

“Jadi begitulah sebenarnya kondisi birokrasi pemerintahan kita bang, jadi fungsi wakil itu sebenarnya dibikin nol atau tidak ada kegiatan. Wakil bupati yang punya nama, hanya dimanfaatkan untuk memperoleh suara saja,” ujarnya.

Ia menilai pimpinan daerah di Indonesia hampir mengalami masalah yang sama dengan yang dialami oleh Lucky Hakim. Sehingga wajar jika program para kepala daerah tidak berjalan secara maksimal.

“Kalau bupati dan wakil tidak akur, bagaimana caranya mereka ini bisa menjalankan visi misi dengan baik? Sementara mereka punya program kerja yang harus diselesaikan untuk rakyatnya. Menurut saya wajar kok kalau para wakil ini bereaksi, (karena) mereka seolah makan gaji buta padahal mereka disumpah,” terangnya.

Lucky Hakim Mundur Karena Kecewa

Menyikapi hal ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai bahwa memang seharusnya peran bupati dan wakilnya adalah saling mengisi.

“Mungkin mundurnya Lucky Hakim itu sebagai bentuk kekecewaan, karena mungkin posisi wakil itu sering kali hanya dijadikan sebagai ban serep,” jelas Adi kepada inilah.com saat dihubungi Rabu (22/2/2023).

“Bukan sebagai posisi yang sesungguhnya, posisi yang bekerja atas rakyat meski sebagai wakil. Sepertinya Lucky itu gelisah kalau posisinya sebagai wakil itu hanya sebatas pajangan, dan tidak terlampau penting praktiknya,” lanjutnya.

Adi menilai sosok Lucky yang berlatar belakang artis memang dimanfaatkan untuk mendulang suara dalam Pilkada. Hal itu menjadi yang terjadi di berbagai pilkada di Indonesia.

“Yang kedua ini menjadi penegas bahwa artis selama ini dimajukan sebagai calon publik itu ya hanya sebatas vote gater, hanya sebatas untuk mendulang suara gitu ya, hanya untuk mengumpulkan kekuasaan politik ya praktiknya begini,” tandasnya.

Meski begitu, ia menyebut bahwa pengunduran diri Lucky harus ditolak, karena rakyat sudah memberi amanat kepadanya untuk duduk sebagai wabup.

“Kecuali mengundurkan diri itu misalnya alasan sakit parah, sakit berkepanjangan, atau berhalangan tetap ya ataupun karena persoalan hukum mungkin masuk akal,” ujarnya.

Lucky tak bisa tiba-tiba berhenti di tengah jalan hanya karena alasan politik, yang menurutnya juga tidak masuk akal hanya karena posisi wabup dianggap tak penting.

“Mestinya kemendagri, rakyat, semuanya harus menolak ini karena ini bagian dari pengingkaran amanat yang sudah diberikan oleh rakyat,” pungkas Adi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button