Hangout

Menkes Budi Puji Cara China Atasi Polusi Udara

Wilayah Jakarta dan sekitarnya tengah dilanda pencemaran udara. yang sangat buruk. Mengutip dari IQAir, Rabu (30/08/2023), indeks kualitas udara di Jakarta menunjukkan 136 dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Belakangan ini, isu polusi udara memang terus menjadi perhatian publik. Karena, banyak masyarakat Jakarta, Tangerang, Depok, yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tidak tanggung-tanggung, di Tangerang kasus ISPA sudah hampir mencapai 30 ribu. Hal ini seharusnya membuat pemerintah lebih gercep (gerak cepat) untuk mengambil langkah-langkah tepat guna mengatasi polusi udara yang kian buruk.

Di tengah kasus ISPA yang semakin meningkat akibat polusi udara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin justru malah ingin sontek cara penanganan pemerintah China dalam mengatasi polusi udara. Menkes menilai, China adalah negara terbaik dalam mengatasi polusi udara dibanding dengan negara lain.

Hal ini ia sampaikan seiring dengan keberhasilan China dalam menekan polusi hanya dalam kurung waktu 7 tahun.

“Kemenkes menanganinya cari contoh yang paling bagus, contoh paling bagus di dunia itu China,” kata Budi dalam paparannya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Budi lantas menjelaskan bahwa di negara lain selain China, mereka mampu menyelesaikan masalah polusi udara dalam jangka waktu 20 sampai 25 tahun. Akan tetapi, negeri tirai bambu itu mampu menuntaskan masalah tersebut hanya 7 tahun.

“Tapi yang paling cepat turunkan (polusi udara) China, gara-gara dia ngejar Beijing Olympic waktu itu,” jelasnya.

Budi pun menjelaskan bahwa hal ini dilakukan oleh China karena tak ingin negerinya dirundung oleh negara lain akibat buruknya polusi udara. Oleh karena itu, mereka dengan sigap dan cepat mencoba menekan buruknya polusi.

Dengan menggunakan pendekatan dalam menangani surveilansnya, sama seperti COVID-19, mereka memasang alat monitor dengan kualitasnya sedang untuk memantau perkembangannya. Budi pun menegaskan bahwa China mengesampingkan kualitasnya karena yang terpenting saat ini adalah pemasangan alat monitor tersebut dapat menjangkau seluruh kota.

“Enggak usah yang harus mahal-mahal tapi yang penting jangkauannya ada di seluruh kota dipasang seribu untuk memantau,” ujarnya.

Dengan begitu, jika di wilayah tertentu terdapat polusi udara yang jelek maka pemerintah dapat segera mendeteksi asal muasal polusi tersebut dari mana. Dengan demikian, pemerintah setempat pun dapat menekan tingginya laju polusi dengan menyesuaikan penyebab dan kebutuhannya.

“Tapi emisi lokalnya mereka tahu apakah dari konstruksi, apa dari kendaraan bermotor, industri batu bara sehingga intervensinya jelas untuk masing-masing region,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button