News

Tujuh Rumah Masih Disterilisasi Akibat Kebakaran dan Ledakan Gudang Amunisi


Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan sebanyak tujuh rumah masih disterilisasi akibat ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.

“Saya terima informasi dari Kodim ada tujuh rumah yang belum boleh ditempati karena masih sterilisasi. Nanti kita kalau bisa secepatnya selesai dianggap steril segera,” ujar Kristomei kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Kristomei mengatakan, alasannya masih mensterilisasi rumah-rumah tersebut untuk menjamin tidak adanya proyektil ledakan yang tersisa. Dia juga meminta kepada masyarakat jika menemukan proyektil tersebut untuk segera melaporkan.

“Kita kan pengen segera selesai secepatnya cuma namanya kayak nyari jarum di atas tumpukan jerami gimana tuh. Yang penting kalau masyarakat menemukan itu, jangan diotak atik, nanti diotak atik meledak,” kata dia.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menyebut amunisi dan bahan peledak yang terbakar serta meledak di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (303/2024) sudah kedaluwarsa. Bahkan usianya sudah mencapai 10 tahun.

Dalam satu gudang yang terbakar, yaitu Gudang Nomor 6, ada 160.000 amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang tersimpan. Amunisi-amunisi itu merupakan hasil pengembalian dari satuan-satuan yang bernaung di bawah Kodam Jaya.

“Kalau sudah kami kategorikan sebagai kedaluwarsa dan hasil pengembalian, usianya lebih dari 10 tahun,” kata Mayjen TNI Mohamad Hasan menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di dekat lokasi ledakan, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) malam.

Dia mengatakan bahwa amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa itu dalam proses untuk penghapusan (disposal).

“Kami sudah membuat surat untuk penghapusan sebenarnya dari awal tahun kemarin. Akan tetapi, karena ini masih berproses, kami kumpulkan dahulu, kami rapikan satu per satu,” katanya.

Selain itu, Hasan menjelaskan kronologi ledakan di gudang amunisi di Ciangsana itu. Awalnya prajurit melihat asap keluar dari Gudang Nomor 6 pada hari Sabtu sekitar pukul 18.05 WIB. Prajurit itu lantas melaporkan kepada prajurit piket untuk segera menginformasikan kepada masyarakat bakal ada bunyi-bunyi ledakan datang dari arah gudang.

“Memang akhirnya terjadi ledakan di Gudang Nomor 6,” kata dia.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button