Market

Setelah IKN Nusantara, Dato Tahir Bangun Rumah Sakit Ke-8 di Jaktim

Selain perbankan, Mayapada Group seolah ingin menempatkan bisnis kesehatan sebagai bisnis fokus. Grup bisnis milik orang terkaya ke-7 di Indonesia ini, terus membangun rumah sakit baru.

Melalui PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk yang bersandi emiten SRAJ, atau Mayapada Healthcare Group melanjutkan ekspansi jaringan rumah sakit (RS). Sebentar lagi, koleksi RS-nya bakal bertambah, menjadi 8 RS.

Rencananya, rumah sakit kedelapan milik Dato Tahir akan berdiri megah di kawasan Jakarta Timur. Sebelumnya, Mayapada meresmikan rumah sakit ke-6, yakni Mayapada Hospital Bandung pada 6 Maret 2023.

Dan, SRAJ melakukan peletakan batu pertama pembangunan RS di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada November 2023. Atau RS ke-&.

Corporate Secretary Mayapada Healthcare Group , Arie Farisandi mengungkapkan, Mayapada Healthcare Group merencanakan groundbreaking Mayapada Hospital Jakarta Timur pada akhir tahun ini, atau kuartal I-2024.

“Mayapada Hospital Jakarta Timur akan menjadi unit rumah sakit kedelapan naungan Mayapada Healthcare Group setelah dibangunnya Mayapada Hospital Nusantara sebagai unit rumah sakit ketujuh,” ungkap Arie, Jakarta, dikutip Rabu (15/11/2023).  

Kalau pembangunannya mulus, Mayapada Hospital Jakarta Timur akan beroperasi pada 2025. Hingga saat ini, Mayapada Healthcare Group menaungi enam rumah sakit, meliputi Mayapada Hospital Tangerang (MHTG), Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), Mayapada Hospital Bogor (MHBG), Mayapada Hospital Kuningan (MHKN), Mayapada Hospital Surabaya (MHSB), serta Mayapada Hospital Bandung (MHBD).

Arie menambahkan, sampai akhir kuartal ketiga, SRAJ telah menyerap dana belanja modal sebear 80 persen dari total dana capex yang dianggarkan pada 2023, berkisar Rp500 miliar-Rp 600 miliar.  

“Sebagian besar capex terserap untuk pengembangan rumah sakit, baik rumah sakit yang sudah ada maupun rumah sakit yang akan dibangun,” tambahnya.

Hingga September 2023, SRAJ mencatat pendapatan mencapai Rp 1,81 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan Rp 1,40 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, SRAJ masih membukukan kerugian. Di mana, angkanya mencapai Rp 39,62 miliar atau lebih tinggi dari kerugian di periode yang sama tahun 2022 yang tercatat Rp36,41 miliar. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button