News

Khalid Basalamah Klarifikasi Soal Haramkan Wayang

Beberapa waktu lalu ustaz Khalid Basalamah kembali menjadi sorotan terkat isi ceramahnya yang dianggap menyinggung soal seni wayang. Namun tak berselang lama, ustaz Khalid memberikan klarifikasinya terkait ceramahnya yang disebut mengharamkan wayang.

Dalam akun resmi instagramnya @khalidbasalamahofficial, Senin (14/2/2022), ustaz Khalid menyampaikan permohonan maaf atas potongan video pertanyaan dari jamaahnya terkait wayang yang viral.

Dia mengatakan apa yang disampaikan dalam video itu hanyalah kajian dalam sebuah pengajian beberapa tahun lalu di Masjid Blok M di Jakarta. Pernyataan itu juga sebagai jawaban atas pertanyaan dari jamaahnya.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Alhamdulillah wassholatu wassalamu ala rasulillah segala puji dan puja kepada Allah subhanahu wa ta’ala juga sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wa shahbihii wasalam. Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu cuma beberapa tahun baru di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang,” kata Ustadz Khalid dalam pembukaan video.

“Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami, saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seimam juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penanya Muslim. Itu dulu batasannya,” lanjutnya.

Ustaz Khalid menjelaskan dia tidak pernah menyebut soal wayang yang haram menurut Islam. Sebab dia hanya menyampaikan sebagai umat muslim sebaiknya menjalankan tradisi-tradisi yang ada dalam Islam.

“Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan,” katanya.

“Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi, makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran,” lanjutnya.

Selain itu, Khalid Basalamah menjelaskan soal potongan pertanyaan soal taubatnya seorang dalang. Dalam jawabnya ustaz Khalid mengatakan taubat seseorang menurut Islam sama, namun ada beberapa yang harus dilakukan sesuai dengan profesi seseorang yang akan bertaubat.

“Maka saya sebagai seorang dai Muslim menjawab. Umumnya kaum Muslimin dan setiap Muslim umumnya akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan taubat yang benar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ustaz Khalid menambahkan, jika ditarik dalam konteks seorang dalang yang mau bertaubat, maka orang tersebut harus meninggalkan semua yang pernah dia lakukan sebelumnya. Misalnya dengan memusnahkan wayang-wayang yang pernah orang itu miliki sebelum bertaubat.

“Kalau dia sudah taubat dia enggak mau lagi melakukan itu, mau diapakan wayang-wayang ini. Saya katakan untuk dia secara secara individu dimusnahkan, sebatas itu,” katanya.

Meski begitu, ustaz Khalid mengaku tak memiliki motif apapun dengan pernyataannya tersebut. Sebab bentuk pemusnahan benda seseorang yang bertaubat adalah satu cara untuk menuju taubat tersebut.

“Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruhmu dalang-dalang bertaubatlah kepada Allah. Atau misalnya semua yang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda, kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup taklim kami,” ungkapnya.

Dipenghujung video ustaz Khalid memastikan apa yang dia sampaikan saat ini bukan untuk membela diri. Sebab dia hanya ingin menjelaskan persoalan yang sebenarnya terjadi. Bahkan jika perjelasannya ada yang menyinggung beberapa pihak, maka lewat video tersebut ustaz Khalid menyampaikan permohonan maafnya kembali.

“Dan saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali, yang merasa terganggu, tersinggung dengan jawaban kami tersebut. Semoga klarifikasi berikut ini bisa dimaklumi dan semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu menyatukan kita di atas persatuan dan kesatuan di negara Republik Indonesia, insya Allah,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button