News

Wakili Indonesia, Dubes Najib Terima Apresiasi PBB dalam Penanganan Lingkungan

Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol Muhammad Najib mendapatkan status tamu kehormatan dan diundang khusus dalam kegiatan pertemuan bertajuk ‘Tourism for the Ocean and Climate Action’ yang diiniasi UNWTO, di Ibu Kota Madrid, Spanyol. UNWTO merupakan salah satu badan PBB yang memiliki kewenangan dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan universally accessible.

Pertemuan yang termasuk dalam rangkaian pameran wisata FITUR 23 itu berfokus pada dua topik bahasan, yakni blue economic atau kesejahteraan lingkungan laut dan green economic yaitu kesejahteraan lingkungan di darat.

Dalam kesempatan itu, Dubes Najib mengatakan dirinya mendapat kehormatan diundang secara khusus oleh Sekretaris Jendral UNWTO mewakili Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapat apresiasi atas usaha menjaga lingkungan darat dan laut.

“Saya diundang secara khusus untuk mendapatkan apresiasi oleh Sekjen UNWTO bersama dengan beberapa aktor yang mengambil inisiatif dan sudah memulai bagaimana upaya-upaya konkrit untuk mengembangkan ekonomi,” kata Dubes Najib mengutip laman akun Youtube Wisma Duta RI Madrid dengan judul “Indonesia Mendapatkan Apresiasi dari UNWTO dalam Usahanya Menjaga Lingkungan Darat maupun Laut”, Selasa (7/2/2023).

Menurut Dubes Najib, Indonesia mendapat sorotan cukup tinggi khususnya dalam penanganan lingkungan laut. Salah satu yang menyita perhatian dalam ruang diskusi itu adalah hutan mangrove Indonesia.

“Saya sangat tersanjung karena nama Indonesia disebut berkali-kali sebagai negara yang sangat concern terhadap upaya menjaga lingkungan baik darat yang disebta sebagai green economic, maupun laut. Hutan mangroove kita itu menjadi semacam model,” tegas Najib.

Tentunya, Dubes Najib berharap, hutan mangrove yang ada di Tanah Air dapat diperluas seiring dengan harapan yang disampaikan dalam pertemuan di UNWTO.

“Negara-negara tentunya diharapkan akan membantu begitu juga, perusahan tertentu bisa sama-sama bantu sehingga Indonesia bisa memperluas hutan mangrovenya dan juga bisa memberikan pemberdayan kepada masyarakat yang concern terhadap lingkungan baik darat maupun laut,” tegas Dubes Najib.

Selain hal tersebut, Dubes Najib juga tak ikut membuka ruang diskusi dengan para tamu negara yang hadir dalam pertemuan Tourism for the Ocean and Climate Action. Menurut dia, hasilnya cukup positif. Para rekanan negara mengaku siap mendukung Indonesia dalam hal pengembangan blue economy dan juga green economy.

“Tadi secara khusus berdiskusi dengan saya dan menmbuka peluang berkolaborasi dengan berbagai bentuknya dan mereka ingin membantu Indonesia bukan saja mengedukasi masyarakat bagaimana caranya mengembangkan blue economy,” terangnya.

Mendapat kehormatan dan undangan khusus dari Sekjen UNWTO merupakan salah satu dari sekian torehan prestisius yang disematkan pada sosok Muhammad Najib. Ada 1001 kisah menarik lainnya yang tak terpublikasi, selama sosok mantan anggota parlemen itu memangku mandat sebagai Dubes RI untuk Spanyol.

Cover Novel Istana Alhambra (Foto: Dok.Pri)
Cover Novel Istana Alhambra (Foto: Dok.Pri)

Beruntung, Najib menuliskannya dalam sebuah novel berjudul “Di Beranda Istana Alhambra”. Di novel tersebut, pembaca diajak menelusuri sejarah peradaban Islam yang mula bertapak di Spanyol pada 8 Masehi, pembaca dibawa bersama-sama mengikuti detik bersejarah umat Islam mencipta zaman keagungan di benua Eropa suatu ketika dahulu.

Dubes Najib turut mempromosikan hubungan Indonesia dan Spanyol melalui karyanya tersebut. Pembentangan fakta sejarah Andalusia, Dubes Najib ikut memberi pesan yang begitu relevan dan penting untuk untuk dimaknai bersama oleh semua latar belakang.

Sejarah membuktikan satu ketika dahulu masyarakat Islam, Kristian dan Yahudi hidup dalam satu pemahaman, dan satu sama lain dalam keadaan aman dan makmur.

Tentunya fakta sejarah ini dapat dipelajari secara seksama dan dipraktikkan oleh tiap-tiap manusia kendati berbeda latar belakang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button