News

Waspada Tanda Tidak Sehat, Ketika Berat Badan Berubah Drastis

Ketika Anda sedang tidak menjalankan diet, dan pola makan tetap sama, namun berat badan tiba-tiba mengalami penurunan drastis, keadaan ini patut dicuragai. 

Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan RSCM Wina Sinaga menekankan, masyarakat perlu mewaspadai ketika mengalami perubahan berat badan secara drastis tanpa direncanakan, hal ini menjadi penanda gangguan kesehatan.

“Untuk perubahan berat badan secara drastis merupakan tanda bahaya dan perlu dicari tahu apa penyakitnya,” kata Wina di Jakarta, Sabtu (04/11/2023). 

Wina memberikan contoh, ketika seseorang terkena penyakit dan memiliki status metabolisme yang sangat tinggi, bisa mengalami penurunan berat badan di awal mencapai 5 sampai 10 persen. 

Misalnya seseorang dengan berat badan awal 80 kilogram dan dalam tiga bulan terakhir atau tiba-tiba turun delapan kilogram itu perlu diwaspadai apakah terdapat penyakit penyerta.

“Misalnya ada infeksi, kanker, atau penyakit autoimun. Ini bisa saja jadi penurunan berat badan drastis yang tidak direncanakan,” paparnya.

Sama halnya dengan penurunan berat badan. Orang yang mengalami penambahan berat badan secara drastis dan tanpa direncanakan bisa juga mengalami beberapa faktor. Salah satunya karena gaya hidup yang kurang sehat. 

Wina menjelaskan gaya hidup yang dimaksud adalah jarang berolahraga, menjalani posisi-posisi statis seperti duduk di depan komputer atau menonton televisi sembari mengkonsumsi camilan, makanan tinggi kalori, tinggi gula, dan terjadi peningkatan berat badan secara drastis dapat menimbulkan risiko jangka panjang.

“Bisa menimbulkan obesitas, kemudian bisa menimbulkan penyakit diabetes, dan juga hipertensi,” ujarnya.

Wina menyebut peningkatan secara drastis harus diwaspadai meskipun belum ada keluhan, belum ada gejala. Untuk itu, dia menyarankan masyarakat selalu menimbang berat badan dan cek gizi untuk menghindari risiko-risiko tersebut minimal satu bulan sekali.

Khusus untuk orang-orang yang dalam pengobatan tertentu dapat dipantau bahkan seminggu sekali atau dua minggu sekali.

“Karena perubahan berat badan tersebut akan berperan cukup besar terhadap keadaan penyakit dalam terapi ataupun dalam pemantauan perkembangan,” ungkapnya.

Agar tubuh tetap sehat, Wina mengimbau masyarakat menjalankan aktivitas fisik secara teratur. Mulai dari latihan kekuatan otot seperti push up, angkat beban, dan pull up, tidak melewatkan sarapan pagi, mengonsumsi makanan yang tinggi serat, dan protein hingga memperbanyak konsumsi air mineral dan menghindari tekanan stres yang berlebihan. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button