News

5 Kasus Kekerasan Terbaru di Sekolah, Alarm Darurat Pendidikan Nasional!

Kekerasan di lingkungan sekolah kembali menjadi sorotan tajam. Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mencatat setidaknya ada lima kasus indikasi kekerasan di sekolah dalam periode satu bulan terakhir. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa kekerasan di sekolah masih menjadi isu yang serius dan memerlukan tindakan cepat dari semua pihak terkait.

Rincian Lima Kasus Kekerasan Terbaru

1. Guru Mencukur Rambut Siswi di Lamongan: Seorang guru mencukur rambut belasan siswi karena tidak memakai jilbab sesuai aturan sekolah.

 

2. Anak SD di Gresik Diduga Dipalak: Seorang anak SD di Gresik diduga dipalak dan dicolok matanya sampai buta oleh kakak kelasnya.

3. Guru di Demak Dibacok Siswa: Seorang guru madrasah aliyah di Kecamatan Kebonagung, Demak dibacok siswa saat asesmen tengah semester berlangsung. Pelaku siswa diduga tidak diperbolehkan ikut ujian karena belum mengumpulkan tugas.

4. Siswa di Cilacap Dipukuli: Seorang siswa dipukuli dengan bertubi-tubi atau dianiaya oleh siswa lain sambil direkam oleh siswa lainnya. Pelaku dan korban diduga dari SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap.

5. Siswi di Jakarta Selatan Diduga Lompat dari Lantai 4: Seorang siswi SDN 06 Pesanggarahan Jakarta Selatan, diduga kuat lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

P2G: Kekerasan di Sekolah Tak Boleh Dibiarkan

“Seminggu ini dunia pendidikan kita sedang berkabung. Indikasi kuat sekolah belum memahami Permendikbudristek Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP),” kata Kepala Bidang Advokasi Guru P2G,  Iman Zanatul Haeri dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Rabu (27/9/2023).

P2G mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat melakukan tindakan hukum kepada pelaku anak dengan tetap mengacu pada UU Perlindungan Anak dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak. Namun, P2G juga menekankan pentingnya pendampingan dan pembimbingan kepada siswa oleh guru dan kepala sekolah.

Kekerasan di sekolah menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. P2G menilai bahwa ada kebutuhan mendesak untuk tindakan konkret dari semua pihak agar sekolah bisa kembali menjadi tempat yang aman dan kondusif untuk belajar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button