Hangout

Kisah Fahd Pahdepie Alumni Terbaik Beasiswa Australia Tinggalkan Zona Nyaman

Fahd Pahdepie, alumnus program Beasiswa Australia di Indonesia, membagikan pengalaman dan pemikirannya mengenai kekuatan transformasi pendidikan. Hal tersebut ia ungkapkan dalam perayaan 70 tahun Beasiswa Australia di Indonesia pada Jumat (3/3/2023) di Jakarta.

“Saat kita bersama-sama berkumpul di sini untuk merayakan ulang tahun ke-70 Beasiswa Australia di Indonesia, saya tidak bisa untuk tidak merenungkan perjalanan saya sendiri dan dampak yang Australia berikan pada hidup saya,” kata Fahd saat memberikan pidato di Piazza, Gandaria City, Jakarta (3/3/2023).

Fahd yang juga CEO Inilah.com menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Australia atas beasiswa yang memberikan pendidikan kelas dunia. Fahd mengaku mendapatkan keterampilan berharga, dan koneksi yang membantunya membuat dampak positif pada komunitas dan negaranya.

Penulis buku Sang Cipta Rasa ini turut berbagi pengalamannya di Australia yang memberikan perspektif baru untuk menginspirasinya dalam mengejar passion dan keluar dari zona nyaman.

“Pengalaman yang saya alami sangat bertransformasi, memberi saya keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan mengejar passion saya,” ungkap pria 36 tahun kelahiran Cianjur, Jawa Barat tersebut.

Setelah lulus dari Universitas Monash, Fahd menjadi anggota aktif dari jaringan alumni, yang ia deskripsikan bukan hanya memberikan informasi dan acara, tetapi juga koneksi dan persahabatan yang kuat.

“Saya berasal dari latar belakang yang sederhana, tetapi beasiswa Australia memberikan pendidikan kelas dunia, keterampilan berharga, dan koneksi seumur hidup yang membantu saya membuat dampak positif pada komunitas dan negara saya. Pengalaman di Australia benar-benar mengubah hidup saya,” katanya.

Jaringan ini juga menurutnya membantu meningkatkan profil dan kredibilitas, mengarah pada karir sukses sebagai pengusaha, konsultan politik, penasihat di Kantor Eksekutif Presiden Republik Indonesia.

“Tahun ini saja, saya diangkat menjadi komisioner independen PT Telkom Akses, Telkom Indonesia Group, perusahaan teknologi dan komunikasi terbesar di Indonesia” kata Fahd bangga.

Fahd menekankan tanggung jawab yang dimiliki oleh alumni Australia untuk menggunakan pendidikan dan keterampilan mereka untuk membuat dampak positif pada komunitas dan negara. Ia melanjutkan dengan mengutip kutipan dari Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela untuk menginspirasi orang lain untuk mengejar passion mereka dan menggunakan pendidikan sebagai alat yang kuat untuk menghancurkan hambatan dan membuka pintu ke peluang baru.

Saat terus merayakan 70 tahun Beasiswa Australia di Indonesia, Fahd mengingatkan bahwa koneksi tidak hanya tentang pendidikan atau karir, tetapi juga tentang membangun persahabatan yang kuat dan abadi antara dua negara. Bersama-sama, dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua orang.

“Bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua. Terima kasih sekali lagi kepada Pemerintah Australia atas Beasiswa dan 70 tahun persahabatan sejati”, kata Fahd yang mengambil master dalam Hubungan Internasional Monash University ini.

Acara peringatan 70 tahun dikucurkannya beasiswa Australia ke Indonesia ini sendiri dihadiri oleh para alumni yang datang sambil mengajak teman dan keluarga mereka. Acara tersebut, di antaranya diisi dengan sesi berbagi informasi tentang beasiswa dan sejumlah usaha yang dimiliki oleh para alumni.

Australia merupakan salah satu tujuan studi luar negeri yang paling populer bagi pelajar Indonesia, dengan sekitar 20 ribu pendaftaran setiap tahunnya. Alumni berperan penting dalam memperdalam kerja sama antara Australia dan Indonesia serta membangun dan mendukung bisnis, keamanan, dan kemakmuran.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button