Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyebut pertemuan antara bakal Calon Presiden 2024 Anies Baswedan dengan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, sebagai bentuk silaturahmi untuk mempersatukan para tokoh bangsa.
“Ya tentu (pertemuan itu) baik sekali, itu silaturahmi yang akan mempersatukan tokoh-tokoh dan elemen-elemen bangsa. Apalagi KH. Said Aqil Siroj kan tokoh dan mantan Ketum Ormas Islam terbesar di negeri kita, yaitu NU,” ujar Sohibul kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/3/2023).
Ia menyatakan bahwa tim kecil di Koalisi Perubahan sangat mendorong Anies untuk bertemu, serta menjangkau seluruh elemen bangsa. “(Baik) lintas suku, lintas agama, lintas partai, lintas koalisi, dan lain-lain. Anies Baswedan (AB) kita usung jadi Capres adalah untuk memimpin seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali,” tutur Sohibul.
“Bukan memimpin rakyat tertentu. Dengan cara seperti itu, Insya Allah AB akan mendapat dukungan besar dari seluruh rakyat Indonesia, termasuk warga Nahdliyin yang jumlahnya sangat besar,” tambah Sohibul.
Sebelumnya, Anies melalui akun Instagram pribadinya mengunggah sebuah momen silaturahmi dengan mantan Ketum PBNU KH. Said Aqil Siroj, saat dirinya berkunjung ke Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
“Ketika kami datang 2018 lalu, Pondok Pesantren (PP) ini masih dalam tahap perintis, kini PP Luhur Al-Tsaqafah semakin maju dan berkembang, dan Insya Allah menjadi penanda lulusannya nanti, akan jauh menuntut ilmunya, serta memberikan kebermanfaatan yang besar bagi negara dan dunia,” tulis Anies melalui akun @aniesbaswedan, dikutip Inilah.com pada Kamis (23/3/2023).
Ia juga berpesan pada para santri agar senantiasa bermimpi setinggi-tingginya, karena lokasi lahir boleh dimana saja, asal lokasi mimpi harus tetap setinggi langit. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada KH. Said Aqil Siroj.
“Bahwa abuya, melalui ilmunya yang luar biasa dalam, telah menjadi penjuru bukan hanya kegiatan pendidikan dan dakwah, juga penjuru dalam berbangsa dan bernegara sehingga Indonesia terjaga dengan suasaa tenang dan teduh,” tuturnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)