Market

Begini Kualitas PSN Tol Bocimi, Belum Setahun Sudah Longsor


Mungkin tak banyak yang tahu jika Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat dibanggakan Presiden Jokowi, ternyata kualitasnya layak dipertanyakan.

Karena, belum setahun beroperasi, tol Bocimi yang nilai investasinya Rp7,77 triliun, mengalami ambrol karena longsor pada Rabu (4/4/2024). Akibatnya, sebuah kendaraan MPV terperosok ke jurang. Tidak ada korban meninggal hanya 2 orang mengalami luka-luka. Alhasil, ruas tol Bocimi seksi II Cigombong-Parung Kuda, harus ditutup.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhammad Iqbal mengaku prihatin dengan ambrolnya jalan tol tersebut. Apalagi, kejadiannya saat arus mudik menjelang Idul Fitri 1445 H. “Pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR, untuk secepatnya melakukan antisipasi dan perbaikan agar jalan tol itu bisa segera bisa dilalui oleh kendaraan,” ujar Iqbal, politikus PPP, Jakarta, dikutip Senin (8/4/2024).

Di samping itu, ia menekankan pentingnya aspek keamanan dalam pengambilan keputusan terkait penutupan jalan tol Bocimi. Termasuk bila adanya keputusan bahwa jalan tersebut masih dapat dilalui kendaraan.

Dia mendorong adanya sinergi antara Kementerian PUPR, operator, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan. Terutama dalam memastikan kelancaran arus mudik Lebaran dan keselamatan para pengguna jalan tol.

“Kita berharap agar ada kerja sama koordinasi antara Kementerian PUPR, operator, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan agar masyarakat bisa merasa nyaman dalam melakukan mudik Lebaran,” ujar Iqbal.

Cuaca ekstrem selama periode peralihan musim (pancaroba) ditengarai menjadi penyebab utama amblasnya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Rabu malam lalu. Hujan yang kerap terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat, adalah pemicu bencana hidrometrologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor.

Tol Bocimi menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang rentan terhadap bencana tanah longsor. Tol Bocimi dibangun di perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng bervariasi, mulai landai hingga agak curam. Berdasarkan peta prakiraan Gerakan Tanah bulan April 2024, lokasi ini masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi.

Kelapukan tanah yang cukup tebal dan kemiringan lahan yang agak curam, membuat hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama sebagai pemicu terjadinya bencana.

Penutupan tol Cigombong-Parung Kuda ini membuat pemudik dari Jakarta harus keluar di Cigombong dan menempuh jalan arteri. Waktu tempuh Sukabumi-Bogor Jawa Barat Pasca-bencana kini mencapai rata-rata enam jam.

“Dari hasil laporan, rata-rata pemudik dari Sukabumi menuju Bogor atau sebaliknya menghabiskan waktu perjalanan mencapai enam jam. Ini terjadi sejak Tol Parungkuda longsor, kepadatan kendaraan pun sudah terjadi dari pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB,” kata Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Fiekry Adi Perdana di Sukabumi, Sabtu (6/4/2024).

Biasanya dari Sukabumi menuju Bogor hanya ditempuh dengan waktu 1,5 hingga 2 jam jika melalui pintu keluar Tol Parungkuda, tapi karena Tol Parungkuda ditutup akibat longsor, sehingga harus menggunakan jalur utara Sukabumi.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button