News

Meski Beresiko Tinggi, Kemenhub: Pemudik Motor Naik 31 Persen

Meski beresiko tinggi terhadap kecelakaan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, pemudik sepeda motor pada 2022, naik ketimbang 2019.

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suharto mengatakan, pemudik menggunakan sepeda motor diprediksi mencapai 16,9 juta orang, dari total pemudik 85,5 juta orang. Atau naik 31,5% ketimbang 2019.

Dia bilang, kendaraan pribadi mendominasi moda transportasi mudik, dengan perincian sepeda motor 16,9 juta dan mobil 22,9 juta, lalu bus 14,1 juta, pesawat 8,9 juta, dan kereta api 7,6 juta.

Dengan kenaikan pemudik sepeda motor ini, lanjutnya, masyarakat perlu lebih hati-hati. Lantaran itu tadi, tingginya pemudik motor memperbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan catatan Kemenhub, total kecelakaan pada 2021, sebanyak 23 ribu adalah kecelakaan epeda motor. Atau 70% dari total kecelakaan yang terjadi sepanjang 2021.

“Sesuai regulasi, sepeda motor adalah alat transportasi untuk jarak pendek. Itu sebabnya, kami mengimbau masyarakat tak mudik memakai motor,” ujar Suharto dalam Webinar bertajuk Mudik Sehat, Silaturahmi di Era Pandemi yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Turut hadir dalam webinar ini, pendiri Global Defensive Driving Center (GDDC), Aan Gandhi. Bertindak sebagai moderator adalah Koordinator Jarak Aman Edo Rusyanto.

Suharto menyatakan, pemerintah mendorong pesepeda motor mengikuti program mudik gratis menggunakan bus. Adapun sepeda motor bisa diangkut menggunakan truk dan diambil di titik penjemputan. Dengan demikian, pemudik bisa memakai sepeda motor saat berada di kampung halaman.

Dia menegaskan, Kemenhub mengerahkan 686 unit bus dengan kapasitas 20.580 penumpang dan 60 unit truk dengan kapasitas tampung 1.920 unit sepeda motor.

Kemenhub juga menyediakan balik gratis dengan 180 unit bus dan 5.400 penumpang serta 32 truk dengan kapasitas tampung 960 unit motor. “Intinya, ada banyak opsi mudik bagi masyarakat di luar sepeda motor. Kalau yang memang membutuhkan sepeda motor, bisa mengangkut barang itu dengan truk, lalu ambil di titik penjemputan,” kata dia.

Kemenhub, kata dia, memprediksi lonjakan arus mudik terjadi pada 28 April hingga 1 Mei 2022, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022. Kemenhub sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperlancar arus mudik dan balik.

Adapun manajemen rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan adalah contra flow, sistem satu arah, ganjil genap, dan pengalihan arus lalu lintas dari jalur utama ke jalan-jalan alternatif. Namun, pihak kepolisian nantinya diberikan diskresi untuk mengatur lalu lintas sesuai keadaan di lapangan. “Kami percaya, ini adalah paket mujarab untuk mengurai kepadatan di jalanan saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini,” kata dia.

Kemenhub, kata dia, juga menetapkan pengaturan pembatasan operasional angkutan barang. Di jalan tol, pembatasan itu berlaku 28-1 Mei 2022 untuk arus mudik, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022. Di jalan nontol, pembatasan itu berlaku untuk arus mudik 28-1 Mei 2022, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022. “Pemudik juga harus memiliki manajemen perjalanan, seperti kesiapan kendaraan, pemilihan rute, dan pengaturan waktu,” tegas dia.

Dari sisi angkutan umum, Suharto menuturkan, Kemenhub akan menggelar ramp check terhadap 57.693 unit bus AKAP dan pariwisata serta 215 unit kapal angkutan sungai danau dan penyeberangan.

Aan sangat setuju dengan imbauan pemerintah agar masyarakat tak mudik memakai motor. Sebab, mudik menggunakan motor sangat berbahaya.

Menurut dia, motor adalah kendaraan labil, karena hanya memakai dua roda. Itu artinya, motor membutuhkan keseimbangan untuk melaju dengan baik. Syaratnya, penumpang hanya satu dengan bobot tak boleh melebihi 150 kg, barang bawaan tidak boleh melebihi 20 kg, lebar barang bawaan tidak boleh melebihi setang. “Kalau penumpang lebih dari dua, handling sepeda tidak normal, motor tidak akan lurus dan seimbang,” tegas dia.

Secara umum, dia menuturkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengendarai mobil/motor untuk mudik, antara lain periksa kendaraan sebelum mudik, pastikan pengemudi dalam keadaan sehat, pastikan membuat manajemen perjalanan, pastikan pemetaan ke tempat tujuan, harus ada pengemudi pengganti, dan pastikan penumpang sesuai kapasitas kendaraan.

Dia menuturkan, penumpang wajib memakai sabuk keselamatan, lalu membawa makanan secukupnya, memastikan BBM terisi dalam keadaan penuh, dan kecepatan tidak boleh melebihi batas maksimum, yakni 100 kpj di jalan tol, 80 kpj di jalan nontol, dan jangan di bawah 60 kpj saat di jalan tol.

Hal terpenting, kata dia, hati-hati dengan kelelahan. Pastikan mengemudi dua jam, lalu istirahat 15-30 menit, dan jalan lagi selama dua jam dan berhenti lagi untuk istirahat sejam. Maksimal berkendara delapan jam.

Sementara itu, Ketua Panitia webinar Mudik Sehat, Silaturahmi di Era Pandemi Aris Cahyadi mengatakan, Jarak Aman sekitar 10 tahun lalu, selalu peduli untuk mengajak pengguna jalan senantiasa berkendara rendah risiko.

Peristiwa mudik Lebaran menjadi salah satu perhatian Jarak Aman, karena dalam dua pekan, lalu lintas jalan meningkat. “Saat itu, penting selalu digaungkan berlalulintas jalan yang aman, nyaman, dan selamat.Kami merasa perlu untuk terus menyuarakan #mudiksehat yang bermakna selamat di jalan dan sehat hingga tujuan. Salah satunya dengan mengajak para stake holders dan rekan-rekan jurnalis Jarak Aman,” kata dia.

Selain menyerukan berlalul intas jalan yang aman dan selamat lewat media mainstream dan media sosial, dia menuturkan, Jarak Aman sedikit berbagi melalui aksi bhakti sosial berupa pembagian sembako dan minyak goreng.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button